Jayapura (ANTARA) - Wakil Ketua Umum I Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Sarman Simanjorang menilai Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua bisa mendongkrak popularitas renang artistik sehingga dalam PON selanjutnya pada 2024 di Aceh dan Sumatera Utara peserta renang artistik akan menjadi jauh lebih banyak.
"Kita bisa lihat antusiasme penonton dan peserta di PON Papua. Secara umum kami dari PRSI sangat mengapresiasi penyelenggaraan PON Papua, khususnya cabang olahraga akuatik," kata Sarman kepada ANTARA, Kamis.
PRSI bertekad lebih memasyarakatkan lagi salah satu disiplin dalam cabang olahraga akuatik ini.
Pada PON Papua, renang artistik hanya memperebutkan tiga medali emas dengan hanya empat provinsi di luar tuan rumah yang tampil di Arena Akuatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, yang dimulai Selasa (5/10) hingga Kamis tadi.
Sarman menyatakan PRSI bakal mendorong pengurus provinsi di seluruh Indonesia agar renang artistik kembali bergairah.
"Ini adalah tugas PB bagaimana ke depan banyak provinsi yang ikut mengirim atlet untuk renang artistik. Sehingga pada PON 2024 semoga bisa diikuti sekitar 10 provinsi," kata Sarman.
Renang artistik telah selesai menggelar semua lomba Kamis. Sulawesi Selatan keluar sebagai yang terbaik dengan satu emas, satu perak, dan satu perunggu.
Sementara Jawa Timur berada pada urutan kedua dengan satu emas dan satu perak. Posisi ketiga ditempati DKI Jakarta dengan satu emas dan satu perunggu.
Adapun DI Yogyakarta yang pada PON Jawa Barat 2016 mendapat medali terbanyak dengan menyapu bersih tiga emas, hanya mampu meraih satu perak pada PON Papua ini.
Sarman pun memuji penampilan Sulawesi Selatan yang menurunkan atlet muda pada PON Papua.
"Saya lihat peserta ada yang berusia 11 tahun dan meraih medali. Ini akan motivasi para anak muda di kalangan putri untuk terjun renang artistik. Ini menjadi referensi PB PRSI untuk kita ikutkan di SEA Games tahun depan," pungkas dia.
"Kita bisa lihat antusiasme penonton dan peserta di PON Papua. Secara umum kami dari PRSI sangat mengapresiasi penyelenggaraan PON Papua, khususnya cabang olahraga akuatik," kata Sarman kepada ANTARA, Kamis.
PRSI bertekad lebih memasyarakatkan lagi salah satu disiplin dalam cabang olahraga akuatik ini.
Pada PON Papua, renang artistik hanya memperebutkan tiga medali emas dengan hanya empat provinsi di luar tuan rumah yang tampil di Arena Akuatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, yang dimulai Selasa (5/10) hingga Kamis tadi.
Sarman menyatakan PRSI bakal mendorong pengurus provinsi di seluruh Indonesia agar renang artistik kembali bergairah.
"Ini adalah tugas PB bagaimana ke depan banyak provinsi yang ikut mengirim atlet untuk renang artistik. Sehingga pada PON 2024 semoga bisa diikuti sekitar 10 provinsi," kata Sarman.
Renang artistik telah selesai menggelar semua lomba Kamis. Sulawesi Selatan keluar sebagai yang terbaik dengan satu emas, satu perak, dan satu perunggu.
Sementara Jawa Timur berada pada urutan kedua dengan satu emas dan satu perak. Posisi ketiga ditempati DKI Jakarta dengan satu emas dan satu perunggu.
Adapun DI Yogyakarta yang pada PON Jawa Barat 2016 mendapat medali terbanyak dengan menyapu bersih tiga emas, hanya mampu meraih satu perak pada PON Papua ini.
Sarman pun memuji penampilan Sulawesi Selatan yang menurunkan atlet muda pada PON Papua.
"Saya lihat peserta ada yang berusia 11 tahun dan meraih medali. Ini akan motivasi para anak muda di kalangan putri untuk terjun renang artistik. Ini menjadi referensi PB PRSI untuk kita ikutkan di SEA Games tahun depan," pungkas dia.