Jayapura (ANTARA) - Meiyusi Ade Putra, pesenam artistik putra Lampung meraih medali emas cabang olahraga senam nomor palang sejajar di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Bertanding di Istora Papua Bangkit Sentani Timur, Jayapura, Senin,  Meiyusi Ade Putra mendapatkan skor tertinggi 13,4 mengalahkan tujuh pesenam lainnya.

Ade sapaan akrabnya, tampil di urutan ke tujuh. Atlet senam Lampung itu sukses melakukan dua kali putaran harada yang membuat nilainya tertinggi di antara peserta lain. Ade pun mendapatkan final skor 13,4.

Sementara, tujuh peserta lain hanya mampu mendapatkan skor di bawah 13, yakni

1. Agung Suci Tanto Akbar, Riau 12,9.
2. Ronaldo Ferdia Garda, Jatim: 10,4
3. Rino Efendi, Sumbar: 12,65
4. Abiyu Rafi, Papua: 12,9
5. Muhammad Try Saputra, Riau: 12,8
6. Septian Hutagalung, Papua: 12,6
7. Meiyusi Ade Putra, Lampung: 13,4 8. Fajar Abdul Rohman Al Ali, Sumsel : 12,6

Ade dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Lampung, pejabat, dan pengurus KONI yang sudah memberikan perhatian dan dukungan kepada dirinya.

"Terima kasih kepada masyarakat Lampung atas doanya, pejabat daerah dan para pengurus KONI Lampung yang sudah mensupport saya selama ini," ungkap Ade.

Ade mengakui yang menjadi lawan berat di final palang sejajar ini adalah Riau dan tuan rumah Papua.

Pria berusia 34 tahun itu juga menyampaikan keinginannya bahwa setelah di PON Papua, ia ingin memulai profesinya sebagai pelatih dan membuka klub senam.

 "Jika ada kesempatan saya ingin menjadi pelatih senam Lampung," jelasnya. 

Ketum KONI Lampung M Yusuf Barusman mengatakan mengapresiasi keberhasilan Ade memperoleh medali emas PON cabang senam artistik. Kemenangan ini tak lepas dari doa masyarakat Lampung.

“Alhamdulillah ini doa masyarakat Lampung, doa semuanya. Ini perjuangan luar biasa dari awal, selama dua tahun dan membuahkan hasil. Allah ridho Ade mendapatkan emas,” ungkapnya.

Barusman optimis Lampung bisa mencapai target 10 besar. Karena masih beberapa cabang olahraga andalan Lampung yang belum turun.

 

 


Pewarta : Agus Wira Sukarta
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024