Bandarlampung (ANTARA) - Sejumlah petani di Lampung berharap produksi biji kopi terserap maksimal seiring dengan meningkatnya volume ekspor kopi asal Lampung ke sejumlah negara.

"Tentu senang kalau kopi Lampung diekspor makin banyak ke mancanegara, jadi ada harapan untuk petani untuk meningkatkan produksinya," ujar salah seorang petani kopi Tanggamus, Lilik saat dihubungi dari Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan adanya peningkatan produksi kopi di tingkat petani juga harus diimbangi dengan terserapnya produksi biji kopi milik petani.

"Keinginan petani tentu kalau kita bisa produksi banyak, biji kopi kita ini bisa terserap maksimal juga, jadi petani sejahtera," ucapnya.

Menurutnya, perlu pula dilakukan pendampingan kepada para petani agar mereka pun memahami standar ekspor yang baik untuk meningkatkan kualitas biji kopi.

"Kita ini kan hanya tau proses menanam, memetik, menjemur lalu mengirimkan ke tengkulak. Jadi perlu juga pendampingan kepada petani agar kualitas biji kopi lebih baik," katanya.

Dia melanjutkan saat ini harga biji kopi di tingkat petani berkisar Rp20 ribu per kilogram.

"Harga biji kopi sekitar Rp20 ribu per kilogram, kalau kita bisa tingkatkan kualitas mungkin bisa naik lebih banyak harganya," ujarnya lagi.

Hal serupa juga dikatakan oleh petani kopi Lampung Ahmad.

"Kalau petani kopi bisa diberi pendampingan lebih mendalam tentang menjaga kualitas, dan menjaga produktivitas, tentu produksi kopi Lampung serta harga akan maksimal," ucap Ahmad.

Ia mengatakan dengan memaksimalkan kualitas dan produktivitas produksi hingga mampu memenuhi permintaan ekspor, dapat pula meningkatkan kesejahteraan petani kopi Lampung.

Diketahui Provinsi Lampung dengan luas area lahan kopi di Lampung mencapai 156.918 hektare, dengan jumlah petani sekitar 142.511 orang, telah memproyeksikan pada tahun 2022 mendatang produksi panen kopi Lampung dapat meningkat 94.877 ton, sehingga total produksi bisa mencapai 200.000 ton.

Dan beberapa waktu lalu Kementerian Perdagangan telah secara langsung melepas sebanyak 600 metrik ton kopi Lampung  ke Mesir.
 

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024