Bandarlampung (ANTARA) - KM Lawit sebagai salah satu tempat isolasi terapung yang disediakan di Provinsi Lampung sudah mulai beroperasi untuk merawat pasien asimtomatis . 

"KM Lawit yang diperuntukkan untuk isolasi terpusat pasien COVID-19 tanpa gejala sudah mulai beroperasi sejak 27 Agustus 2021," ujar Plt. Kepala KSOP Kelas I Panjang, Hendri Ginting, saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu.

Asimtomatis berarti pasien sudah positif COVID-19, namun tidak memberikan gejala klinis terhadap orang tersebut.

Ia mengatakan saat ini total telah ada 17 pasien yang telah menggunakan KM Lawit sebagai tempat isolasi.

"Pada hari pertama untuk tempat isolasi sudah diisi oleh 6 orang dan pada 31 Agustus lalu bertambah 6 orang," katanya.

Menurutnya, di hari yang sama tepat 31 Agustus 6 orang yang sebelumnya dirawat dan dinyatakan negatif dari COVID-19 sehingga diperbolehkan untuk kembali ke rumah masing-masing.

"Sebanyak 6 orang pasien ini sebelumnya memang telah melakukan isolasi mandiri di rumah beberapa hari dan menjalani sisa masa isolasi di KM Lawit beberapa hari, serta setelah itu mereka diperbolehkan kembali ke rumah karena telah dinyatakan negatif dari COVID-19," ucapnya.

Ia melanjutkan pada tanggal 2 September ada tambahan pasien yang sembuh dan turun dari kapal sebanyak 1 orang, sehingga total saat ini hanya tersisa 10 orang yang di rawat.

"Untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri di KM Lawit tersebut sebanyak 7 orang merupakan warga Lampung, sedangkan 10 orang lainnya adalah ABK Kapal Kargo KM Saint Giant yang berasal dari luar Lampung," katanya.

Hendri mengatakan 10 anak buah kapal tersebut dinyatakan positif akibat adanya pemeriksaan kepada setiap kapal yang akan bersandar di pelabuhan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan.

"Hasil pengecekan tersebut didapatkan 10 orang positif COVID-19 sehingga diarahkan untuk isolasi mandiri di KM Lawit, sedangkan untuk pasien yang sudah sembuh kami berikan pula bangunan paket sembako guna membantu keluarga mereka," ujarnya lagi.

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024