Jakarta (ANTARA) - Sergeant H. Fairchild (Halima), prajurit perempuan US Army sekaligus penerjemah dari kesatuannya, mengaku menyukai bahasa dan kebudayaan Indonesia saat mengikuti latihan bersama.
"Saya memilih untuk bicara bahasa Indonesia dan saya sangat suka bahasa serta kebudayaan Indonesia," kata Sergeant H. Fairchild melalui kanal YouTube TNI AD yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Atas kesukaan dan kecintaannya pada bahasa dan kebudayaan Indonesia, prajurit US Army tersebut menguatkan tekad untuk belajar bahasa Indonesia selama setahun sebelum mengikuti program latihan bersama antara TNI AD dan US Army di Indonesia.
"Saya memilih belajar itu selama satu tahun sebelum datang ke sini," ujarnya.
Prajurit perempuan yang memiliki nama lain Halima tersebut bercerita kesan pertama saat bertemu dengan prajurit TNI AD adalah keterkejutan mereka mengetahui dirinya lancar bahasa Indonesia.
Sebagai penerjemah bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, Halima mengaku ada beberapa kosakata bahasa Inggris yang cukup sulit atau rumit untuk dia pahami.
Dengan kemampuannya menggunakan dua bahasa tersebut, Halima membantu prajurit TNI mengartikannya atau menerjemahkan kosakata tersebut agar dapat dimengerti.
Saat bertugas di Indonesia, Sergeant H. Fairchild mengaku grogi saat mengetahui akan bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Saya gugup karena Kasad orang penting sekali," ujarnya.
Usai pertemuannya dengan Kasad dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Hetty Andika Perkasa, prajurit TNI US Army itu mengatakan bahwa Kasad dan istrinya adalah orang yang ramah dan baik.
Setelah menyelesaikan tugas latihan bersama tersebut, Halima akan mengunjungi kembali Indonesia dan menjajal daerah-daerah lainnya, terutama Yogyakarta.
Ketertarikannya dengan Yogyakarta dilatarbelakangi nilai-nilai sejarah dan kebudayaan yang ada di daerah tersebut.
"Saya ingin mengunjungi setiap pulau karena setiap pulau memiliki kebudayaan yang berbeda pula," ucapnya.
"Saya memilih untuk bicara bahasa Indonesia dan saya sangat suka bahasa serta kebudayaan Indonesia," kata Sergeant H. Fairchild melalui kanal YouTube TNI AD yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Atas kesukaan dan kecintaannya pada bahasa dan kebudayaan Indonesia, prajurit US Army tersebut menguatkan tekad untuk belajar bahasa Indonesia selama setahun sebelum mengikuti program latihan bersama antara TNI AD dan US Army di Indonesia.
"Saya memilih belajar itu selama satu tahun sebelum datang ke sini," ujarnya.
Prajurit perempuan yang memiliki nama lain Halima tersebut bercerita kesan pertama saat bertemu dengan prajurit TNI AD adalah keterkejutan mereka mengetahui dirinya lancar bahasa Indonesia.
Sebagai penerjemah bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, Halima mengaku ada beberapa kosakata bahasa Inggris yang cukup sulit atau rumit untuk dia pahami.
Dengan kemampuannya menggunakan dua bahasa tersebut, Halima membantu prajurit TNI mengartikannya atau menerjemahkan kosakata tersebut agar dapat dimengerti.
Saat bertugas di Indonesia, Sergeant H. Fairchild mengaku grogi saat mengetahui akan bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Saya gugup karena Kasad orang penting sekali," ujarnya.
Usai pertemuannya dengan Kasad dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Hetty Andika Perkasa, prajurit TNI US Army itu mengatakan bahwa Kasad dan istrinya adalah orang yang ramah dan baik.
Setelah menyelesaikan tugas latihan bersama tersebut, Halima akan mengunjungi kembali Indonesia dan menjajal daerah-daerah lainnya, terutama Yogyakarta.
Ketertarikannya dengan Yogyakarta dilatarbelakangi nilai-nilai sejarah dan kebudayaan yang ada di daerah tersebut.
"Saya ingin mengunjungi setiap pulau karena setiap pulau memiliki kebudayaan yang berbeda pula," ucapnya.