Bandarlampung (ANTARA) - PT KAI (Persero) melakukan penambahan armada sebanyak 36 lokomotif baru pada tahun 2021 untuk dapat meningkatkan target angkutan yang ada di wilayah kerja Divre IV Tanjung Karang.
Dengan adanya penambahan armada sebanyak 36 unit lokomotif baru, maka target angkutan batu bara PT. BA tahun 2020 yaitu program 16 juta ton dan yang teralisasi 18 juta ton, maka dengan ini realisasi terhadap program tersebut yaitu 111.77 persen.
Sedangkan pada tahun 2021, angkutan Batubara PT. BA yaitu program 20,37 juta ton dengan adanya tambahan armada lok CC 205 maka target tersebut dapat tercapai di tahun 2021 ini.
Dengan adanya tambahan 36 unit armada lokomotif seri CC 205 yang didatangkan dari Amerika ini bisa menambah peningkatan angkutan Batubara di Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan.
Saat ini armada lokomotif angkutan Batubara PT BA terdapat 2 seri yaitu seri CC 202 sebanyak 47 unit dan seri CC 205 sebanyak 55 unit di tambah 24 unit menjadi 79 unit. Sedangkan untuk 12 unit lokomotif seri CC 205 masih dipesan dan diperkirakan akan tiba pada bulan September 2021.
Sebanyak 36 lokomotif baru CC 205 batch 3 akan digunakan untuk operasi pengangkutan batubara PT KAI di Lampung dan Sumatra Selatan, yang sudah bergabung dengan lebih dari 50 lokomotif CC 205 batch 1 dan 2 tipe GT38ACe lainnya yang telah beroperasi pada layanan ini sejak tahun 2011, 2013 dan 2014.
Saat ini 79 unit lokomotif CC 205 telah datang di Indonesia, ditambah 12 unit lagi yang akan datang pada Juli 2021. Semua lokomotif CC 205 ditugaskan untuk menarik kereta api batu bara rangkaian panjang 60 gerbong. Semua lokomotif CC 205 sudah menggunakan penomoran terbaru pada sisi samping kabin masinisnya berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No.54/2016.
Lokomotif 205 adalah lokomotif terberat kedua di Indonesia, yakni seberat 108 ton. Lokomotif ini dibeli untuk dilakukan penambahan bahkan bisa menambah mobilitas angkutan yang pertama 24 lokomotif ini tiba di Indonesia. Lokomotif ini hanya dikhususkan untuk menarik rangkaian kereta pengangkut batu bara di Divisi Regional III Palembang dan Divisi Regional IV Tanjungkarang. Lokomotif CC 205 merupakan salah satu lokomotif berteknologi modern di Indonesia. Ada total 79 unit lokomotif CC 205 yang beroperasi di Sumatra dan 12 unit lokomotif CC 205 yang masih dalam pemesanan, dan direncanakan akan tiba di Lampung pada September 2021.
Bahkan dalam hal ini dua lokomotif seri CC 202 bisa diganti dengan satu lokomotif seri CC 205. Lokomotif seri CC 205 merupakan salah satu lokomotif berteknologi modern di Indonesia. Lokomotif seri CC 205 memiliki nomor seri GT38ACe yang berarti lokomotif bisa digunakan untuk keperluan penumpang atau barang. Lokomotif ini memiliki mesin V8 turbo, motor AC dan berconfigurasi Co’Co’.
Lokomotif CC 205 menggunakan sistem operasi berbasis mikroprosesor tipe EM2000 yang mengendalikan seluruh fungsi sistem kerja lokomotif, yaitu pengendalian semua komponen yang merupakan subsistem, seperti motor diesel, alternator, motor traksi, kompresor dan lainnya. Semua fungsi dan kerja akan direkam dan dapat diunduh ke laptop.
Sistem juga dapat melakukan self diagnostic bila terjadi gangguan pada lokomotif yang akan direkam dan dapat ditampilkan pada layar monitor, sehingga dapat diketahui penyebab gangguannya. Mesin yang digunakan CC 205 adalah EMD 710, salah satu mesin paling handal setelah EMD 645 dan EMD 567.
Mesin seri 710 ini juga digunakan di lokomotif EMD GP22ECO, SD22ECO, SD32ECO, dan lokomotif-lokomotif yang di re-power oleh EMD. Mesin ini tidak seperti mesin EMD 567, EMD 645, dan GE 7FDL karena mesin ini menggunakan teknologi EFI dan exhaust terbaru, sehingga lolos uji emisi EPA Tier-2 dan hemat diesel hingga 25 persen. Lokomotif ini bisa menarik sampai 48 gerbong babaranjang.
Lokomotif seri CC 205 yang didatangkan dari Amerika ini menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, seperti biodiesel atau campuran solar dan 20 persen FAME (B20), selain itu lokomotif ini juga memiliki kekuatan dan tenaga yang lebih besar dan lokomotif ini juga terbesar di Asia Tenggara