Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Provinsi Lampung terus mendorong partisipasi pelaku UMKM di daerahnya untuk ikut serta dalam sistem ekonomi digital.
"Di masa pandemi COVID-19 yang masih berlangsung sistem ekonomi digital melalui digitalisasi UMKM menjadi salah satu peluang dan juga tantangan bagi pelaku UMKM di Lampung," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung, Syamsurizal Ari, di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan dalam mendorong partisipasi pelaku UMKM untuk ikut serta dalam ekosistem digital telah dilakukan sejumlah pelatihan intensif guna memberikan pemahaman akan pentingnya digitalisasi UMKM.
"Saat ini kita sedang berupaya mengubah mindset pelaku UMKM, banyak diantara mereka berjualan secara offline dan kita terus latih bahwa di masa seperti ini terutama saat penerapan PPKM level 4 digitalisasi bukan hal yang rumit dan merugikan" ucapnya.
Dia melanjutkan berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia Perwakilan Lampung dari 2.900 pelaku UMKM yang mengikuti survei sebanyak 89 persen terdampak pandemi COVID-19, dan baru 60 hingga 70 persen yang memanfaatkan digitalisasi UMKM.
"Baru sekitar 60 hingga 70 persen pelaku UMKM yang go digital dari total yang terdampak COVID-19, sehingga kita terus berupaya untuk memperkenalkan digital marketing meski telah mulai banyak juga pelaku UMKM yang memasarkan produk di media sosial ataupun marketplace,"katanya
Menurutnya, dengan adanya digitalisasi pemasaran produk UMKM dapat pula memperluas pasar produk UMKM yang menjadi roda penggerak ekonomi selama pandemi COVID-19 berlangsung.
"Di balai pelatihan kita terus edukasi pelaku UMKM dan diberi sampel cerita sukses pelaku UMKM yang mampu berkembang hingga keluar negeri setelah go digital. Kemarin pun kita fasilitasi mereka untuk bertemu dengan marketplace agar produk asal Lampung bisa dipasarkan secara luas," ucapnya lagi.
Sebelumnya dalam pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2021 Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital untuk meningkatkan produktivitas masyarakat selama pandemi COVID-19 berlangsung.
"Di masa pandemi COVID-19 yang masih berlangsung sistem ekonomi digital melalui digitalisasi UMKM menjadi salah satu peluang dan juga tantangan bagi pelaku UMKM di Lampung," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung, Syamsurizal Ari, di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan dalam mendorong partisipasi pelaku UMKM untuk ikut serta dalam ekosistem digital telah dilakukan sejumlah pelatihan intensif guna memberikan pemahaman akan pentingnya digitalisasi UMKM.
"Saat ini kita sedang berupaya mengubah mindset pelaku UMKM, banyak diantara mereka berjualan secara offline dan kita terus latih bahwa di masa seperti ini terutama saat penerapan PPKM level 4 digitalisasi bukan hal yang rumit dan merugikan" ucapnya.
Dia melanjutkan berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia Perwakilan Lampung dari 2.900 pelaku UMKM yang mengikuti survei sebanyak 89 persen terdampak pandemi COVID-19, dan baru 60 hingga 70 persen yang memanfaatkan digitalisasi UMKM.
"Baru sekitar 60 hingga 70 persen pelaku UMKM yang go digital dari total yang terdampak COVID-19, sehingga kita terus berupaya untuk memperkenalkan digital marketing meski telah mulai banyak juga pelaku UMKM yang memasarkan produk di media sosial ataupun marketplace,"katanya
Menurutnya, dengan adanya digitalisasi pemasaran produk UMKM dapat pula memperluas pasar produk UMKM yang menjadi roda penggerak ekonomi selama pandemi COVID-19 berlangsung.
"Di balai pelatihan kita terus edukasi pelaku UMKM dan diberi sampel cerita sukses pelaku UMKM yang mampu berkembang hingga keluar negeri setelah go digital. Kemarin pun kita fasilitasi mereka untuk bertemu dengan marketplace agar produk asal Lampung bisa dipasarkan secara luas," ucapnya lagi.
Sebelumnya dalam pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2021 Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital untuk meningkatkan produktivitas masyarakat selama pandemi COVID-19 berlangsung.