Mesuji (ANTARA) - Sejumlah petani Mesuji mengatakan harga gabah di daerah itu mencapai Rp3.500/kg, dan harga tersebut cukup memberi keuntungan bagi para petani setempat di tengah pandemi COVID-19.
Memasuki masa tanam padi, harga gabah di Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji Lampung mulai merangkak naik dari Rp2.800 per kilogram (kg) menjadi Rp3.000 hingga Rp3.500 per kg.
"Naiknya harga gabah terjadi akibat masa tanam padi sedang berlangsung, dan gabah kering sulit didapat," kata Heri (35), salah seorang petani di Kecamatan Mesuji Timur, Kamis.
Baca juga: Bupati Mesuji berikan bantuan korban angin puting beliungc
Ia menyebutkan harga gabah naik mulai dari awal masa tanam bulan ini, kenaikan harga karena komoditas tersebut jarang dan kebanyakan petani lokal sehabis panen langsung dijual, dan tidak disimpan.
Naiknya harga gabah diprediksi akan terus berlangsung hingga masa panen berlangsung beberapa bulan mendatang, kenaikan terjadi karena pada masa tanam saat ini bertepatan dengan musim panas dan banyak petani yang enggan menanam padi.
Baca juga: Bupati Mesuji pimpin diskusi tentang penanganan COVID-19
"Sekarang sedang musim panas, kebanyakan sawah di desa ini sawah tadah hujan. Jadi ya hanya mengandalkan aliran sungai yang disedot pakai mesin untuk mengairi sawah," ujar petani lainnya, Pinen (47).
Kenaikan harga gabah pada musim tanam ternyata sedikit mempengaruhi harga beras di pasaran.
Memasuki masa tanam padi, harga gabah di Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji Lampung mulai merangkak naik dari Rp2.800 per kilogram (kg) menjadi Rp3.000 hingga Rp3.500 per kg.
"Naiknya harga gabah terjadi akibat masa tanam padi sedang berlangsung, dan gabah kering sulit didapat," kata Heri (35), salah seorang petani di Kecamatan Mesuji Timur, Kamis.
Baca juga: Bupati Mesuji berikan bantuan korban angin puting beliungc
Ia menyebutkan harga gabah naik mulai dari awal masa tanam bulan ini, kenaikan harga karena komoditas tersebut jarang dan kebanyakan petani lokal sehabis panen langsung dijual, dan tidak disimpan.
Naiknya harga gabah diprediksi akan terus berlangsung hingga masa panen berlangsung beberapa bulan mendatang, kenaikan terjadi karena pada masa tanam saat ini bertepatan dengan musim panas dan banyak petani yang enggan menanam padi.
Baca juga: Bupati Mesuji pimpin diskusi tentang penanganan COVID-19
"Sekarang sedang musim panas, kebanyakan sawah di desa ini sawah tadah hujan. Jadi ya hanya mengandalkan aliran sungai yang disedot pakai mesin untuk mengairi sawah," ujar petani lainnya, Pinen (47).
Kenaikan harga gabah pada musim tanam ternyata sedikit mempengaruhi harga beras di pasaran.