Mesuji (ANTARA) - Sejumlah petani kelapa sawit di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung menyebutkan harga tandan buah segar (TBS) sawit di kabupaten ini masih stabil, sehingga menggairahkan bagi petani setempat untuk meningkatkan produksi dengan merawat kebunnya lebih telaten.
Menurut Gianti, salah satu petani sawit di Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, Rabu, stabilnya harga TBS dalam kondisi pandemi COVID-19 sangat membantu perekonomian masyarakat yang memiliki kebun kelapa sawit.
"Harga TBS kelapa sawit di Kabupaten Mesuji saat ini stabil sebesar Rp2.000 per kg, sebelumnya harga pernah anjlok hingga Rp1,200 per kg," katanya pula.
Tetap stabil tingginya harga TBS tersebut, membuat petani kelapa sawit mulai bersemangat meningkatkan produksinya.
"Petani sekarang ini mulai bersemangat lagi meningkatkan produksi dengan merawat dan memberi pupuk untuk kelapa sawit, karena harga cenderung mulai naik lagi," katanya.
Menurut dia, demi meningkatkan produksi TBS, maka ia menyebarkan 700 kg pupuk untuk satu hektare lahan sawit.
Hal itu dilakukan agar buah kelapa sawit miliknya berkualitas tinggi.
Ia menyebutkan memiliki lahan perkebunan kelapa sawit pada tiga lokasi di Kecamatan Tanjung Raya dan mulai berproduksi. Dalam satu kali panen, mampu menghasilkan 10 ton apabila kualitas buah membaik di musim hujan.
Petani lainnya bernama Yanto dari Kecamatan Way Serdang, juga mengaku senang atas kenaikan harga TBS kelapa sawit yang bertahan atau stabil saat ini.
Kebun sawit miliknya yang luasnya sekitar 4 ha mampu berproduksi 7-9 ton sekali panen.
"Kenaikan harga TBS yang masih stabil ini sangat menggembirakan petani kelapa sawit di Kabupaten Mesuji di tengah-tengah pandemi COVID-19. Kami petani ini sangat terbantu dengan naiknya harga kelapa sawit saat pandemi COVID-19 ini," ujar dia.
Baca juga: Harga sawit di Mesuji naik
Baca juga: Harga sawit di Mesuji turun
Menurut Gianti, salah satu petani sawit di Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, Rabu, stabilnya harga TBS dalam kondisi pandemi COVID-19 sangat membantu perekonomian masyarakat yang memiliki kebun kelapa sawit.
"Harga TBS kelapa sawit di Kabupaten Mesuji saat ini stabil sebesar Rp2.000 per kg, sebelumnya harga pernah anjlok hingga Rp1,200 per kg," katanya pula.
Tetap stabil tingginya harga TBS tersebut, membuat petani kelapa sawit mulai bersemangat meningkatkan produksinya.
"Petani sekarang ini mulai bersemangat lagi meningkatkan produksi dengan merawat dan memberi pupuk untuk kelapa sawit, karena harga cenderung mulai naik lagi," katanya.
Menurut dia, demi meningkatkan produksi TBS, maka ia menyebarkan 700 kg pupuk untuk satu hektare lahan sawit.
Hal itu dilakukan agar buah kelapa sawit miliknya berkualitas tinggi.
Ia menyebutkan memiliki lahan perkebunan kelapa sawit pada tiga lokasi di Kecamatan Tanjung Raya dan mulai berproduksi. Dalam satu kali panen, mampu menghasilkan 10 ton apabila kualitas buah membaik di musim hujan.
Petani lainnya bernama Yanto dari Kecamatan Way Serdang, juga mengaku senang atas kenaikan harga TBS kelapa sawit yang bertahan atau stabil saat ini.
Kebun sawit miliknya yang luasnya sekitar 4 ha mampu berproduksi 7-9 ton sekali panen.
"Kenaikan harga TBS yang masih stabil ini sangat menggembirakan petani kelapa sawit di Kabupaten Mesuji di tengah-tengah pandemi COVID-19. Kami petani ini sangat terbantu dengan naiknya harga kelapa sawit saat pandemi COVID-19 ini," ujar dia.
Baca juga: Harga sawit di Mesuji naik
Baca juga: Harga sawit di Mesuji turun