Jakarta (ANTARA) - DPP PSI menilai citra DPR perlu diselamatkan menyusul dugaan keterlibatan Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin, dalam kasus dugaan suap Wali Kota Tanjungbalai, M Syahrial, dan penyidik KPK, Stepanus Robin Pattuju.
"Ini kasus yang benar-benar melukai hati kita semua. Seorang wakil ketua DPR memfasilitasi pertemuan pihak-pihak yang diduga melakukan persekongkolan terlarang. DPR makin tidak berwibawa, citranya makin ambyar, jadi sarang makelar politik kelas kakap," kata Juru Bicara DPP PSI, Faldo Maldini, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu.
Ia menilai anggota DPR yang lama di Komisi III DPR pasti tahu pantangan yang tidak boleh dilakukan KPK.
Lembaga antirasuah itu punya peraturan internal yang melarang penyidik dan pegawai bertemu pihak yang akan diperiksa. Hal ini sebetulnya berlaku umum di kalangan penegak hukum.
“Anggota DPR yang lama di Komisi III DPR, seperti Bang Azis seperti pedang bermata dua. Ia tahu hukum semuanya, namun di sisi lain, paham juga siasat-siasatnya. Jadi, tinggal pilih yang mana. Jangan hanya berhenti di Bang Azis, tapi ungkap juga siapa politisi-politisi lainnya yang suka dagang pengaruh begini,” kata Maldini.
Ia menilai Mahkamah Kehormatan Dewan punya peran strategis untuk menyelamatkan citra DPR.
"Bahaya, kalau kepercayaan masyarakat makin merosot terhadap DPR. Pemerintahan makin tidak efektif. Ini masalahnya pimpinan yang diduga langgar kode etik. Periode sebelumnya, pimpinan kena dua orang. Ini momentum buat MKD mengembalikan kepercayaan publik," kata dia.
Sementara itu, KPK bakal menggali peran Syamsuddin memperkenalkan Syahrial dengan Pattuju.
Dugaan keterlibatan Azis Syamsuddin, PSI sebut citra DPR perlu diselamatkan
Wakil Ketua DPR, Aziz Syamsuddin. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari