Bandarlampung (ANTARA) - Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Cabang Tanjung Karang telah menyalurkan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) ke 19.166 orang di Kota Bandarlampung.
"Untuk kota Bandarlampung data yang kita terima untuk menyalurkan BPUM ini total 68.168 orang dan sudah tersalurkan hingga Senin (19/4) sebanyak 19.166 orang," kata Pemimpin Bidang Pemasaran Bisnis BNI KC Tanjung Karang, Faisal Hasibuan, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan BNI akan semaksimal mungkin agar semua penerima BPUM yang sudah terdata itu mendapatkan bantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Ia menjelaskan sebelum dapat mencairkan bantuan itu, penerima BPUM harus datang ke outlet-outlet BNI untuk dilakukan verifikasi dengan membawa ATM dan juga Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Baca juga: Pemkab Mesuji serahkan bantuan untuk tujuh KWT Pekarangan Pangan Lestari
Setelah memenuhi seluruh persyaratan, lanjut dia, penerima dapat mencairkan dana BPUM melalui ATM BNI, ATM Link, ATM Bank Lain atau Agen46 atau kantor cabang BNI terdekat.
"Untuk dapat diketahui, penarikan di ATM Bank Lain dan di Agen46 dikenakan biaya," kata dia.
Faisal mengungkapkan penyaluran BPUM untuk usaha kecil tersebut akan dilakukan hingga semua pelaku usaha terverifikasi dan dapat mencairkan dana tersebut.
"Tidak ada waktu sampai kapannya, namun dari kami, BNI menargetkan sebelum lebaran semua penerima BPUM sudah mendapatkan bantuan ini," kata dia.
Baca juga: Dinas Perhubungan Lampung akan lakukan penyekatan di lima titik perbatasan
Terkait adanya kerumunan di beberapa outlet BNI dalam melakukan verifikasi berkas, Faisal mengatakan hali itu dikarenakan adanya isu yang berkembang apabila dalam tiga hari tidak dicairkan maka BPUM itu hangus.
"Ini ada banyak isu yang berkembang seperti itu, padahal kan kita akan tetap melayani mereka namun sekali lagi target kami sendiri penerima bantuan ini sudah selesai sebelum lebaran," kata dia.
Baca juga: Ramadhan dan upaya merawat makanan khas Nusantara
Menurutnya, BNI sangat konsen dalam mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungannya, sehingga dalam melakukan verifikasi kepada penerima BPUM pun dibatasi hanya 50 orang saja agar tidak berkerumun dan mengganggu nasabah aktif.
"Tentunya kami juga harus tetap menjaga nasabah aktif kami agar tetap nyaman, jadi untuk penerima BPUM memang harus menunggu di luar sambil menunggu nomor antrean, tapi rata-rata di outlet BNI telah disediakan kursi untuk menunggu," kata dia.
"Untuk kota Bandarlampung data yang kita terima untuk menyalurkan BPUM ini total 68.168 orang dan sudah tersalurkan hingga Senin (19/4) sebanyak 19.166 orang," kata Pemimpin Bidang Pemasaran Bisnis BNI KC Tanjung Karang, Faisal Hasibuan, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan BNI akan semaksimal mungkin agar semua penerima BPUM yang sudah terdata itu mendapatkan bantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Ia menjelaskan sebelum dapat mencairkan bantuan itu, penerima BPUM harus datang ke outlet-outlet BNI untuk dilakukan verifikasi dengan membawa ATM dan juga Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Baca juga: Pemkab Mesuji serahkan bantuan untuk tujuh KWT Pekarangan Pangan Lestari
Setelah memenuhi seluruh persyaratan, lanjut dia, penerima dapat mencairkan dana BPUM melalui ATM BNI, ATM Link, ATM Bank Lain atau Agen46 atau kantor cabang BNI terdekat.
"Untuk dapat diketahui, penarikan di ATM Bank Lain dan di Agen46 dikenakan biaya," kata dia.
Faisal mengungkapkan penyaluran BPUM untuk usaha kecil tersebut akan dilakukan hingga semua pelaku usaha terverifikasi dan dapat mencairkan dana tersebut.
"Tidak ada waktu sampai kapannya, namun dari kami, BNI menargetkan sebelum lebaran semua penerima BPUM sudah mendapatkan bantuan ini," kata dia.
Baca juga: Dinas Perhubungan Lampung akan lakukan penyekatan di lima titik perbatasan
Terkait adanya kerumunan di beberapa outlet BNI dalam melakukan verifikasi berkas, Faisal mengatakan hali itu dikarenakan adanya isu yang berkembang apabila dalam tiga hari tidak dicairkan maka BPUM itu hangus.
"Ini ada banyak isu yang berkembang seperti itu, padahal kan kita akan tetap melayani mereka namun sekali lagi target kami sendiri penerima bantuan ini sudah selesai sebelum lebaran," kata dia.
Baca juga: Ramadhan dan upaya merawat makanan khas Nusantara
Menurutnya, BNI sangat konsen dalam mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungannya, sehingga dalam melakukan verifikasi kepada penerima BPUM pun dibatasi hanya 50 orang saja agar tidak berkerumun dan mengganggu nasabah aktif.
"Tentunya kami juga harus tetap menjaga nasabah aktif kami agar tetap nyaman, jadi untuk penerima BPUM memang harus menunggu di luar sambil menunggu nomor antrean, tapi rata-rata di outlet BNI telah disediakan kursi untuk menunggu," kata dia.