Jakarta (ANTARA) - Salah satu cara menjaga daya tahan tubuh anak adalah dengan memperhatikan saluran pencernaannya, kata dokter Muliaman Mansyur.
“Jika fungsi pencernaan tidak bekerja dengan baik, maka penyerapan nutrisi akan turut berkurang, sehingga mengganggu daya tahan tubuh, dan penyakit akan mudah menyerang. Sebaliknya, ketika saluran pencernaan dalam keadaan sehat, Si Kecil dapat menyerap nutrisi makro dan mikro lebih maksimal. Tentu hal ini akan berpengaruh pada daya tahan tubuh yang optimal,” kata Head of Medical KALBE Nutritionals dalam siaran resmi, Jumat.
Setiap individu termasuk anak-anak harus memenuhi nutrisi harian yang terdiri dari nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral). Nutrisi-nutrisi ini diperlukan agar setiap proses biologis yang terjadi dalam tubuh manusia dapat berjalan dengan optimal, seperti proses ekskresi dan sekresi, pembentukan sel- sel baru, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
“Nutrisi harian ini berperan penting untuk menjaga sistem pencernaan Si Kecil. Para orangtua sangat dianjurkan memenuhi nutrisi harian yang baik dan seimbang karena sistem pencernaan membentuk 70 persen selsel imunitas tubuh dan mempengaruhi kualitas kesehatan anak secara menyeluruh. Tak heran bila sistem pencernaan kerap disebut ‘otak kedua’ manusia. Di dalamnya, terdapat miliaran bakteri baik yang merangsang sistem kekebalan tubuh,” tambah dr. Muliaman Mansyur.
Kebutuhan nutrisi anak bisa dicukupi dengan memberi makanan sehat dan seimbang. Selain itu, untuk meningkatkan daya tahan tubuh buah hati, orangtua juga bisa memberikan kepada makanan atau minuman berupa susu, sayur-sayuran, dan buah-buahan guna memperkuat daya tahan tubuh anak.
Ada dua istilah jika merujuk pada makanan ataupun minuman yaitu probiotik dan prebiotik. Probiotik merujuk kepada bakteri baik yang diberikan dari luar, bisa dalam bentuk makanan atau susu yang berdampak pada kesehatan anak. Usus manusia adalah tempat sebagian besar bakteri ini berada. Koloni mikroorganisme ini memainkan peran penting dalam pencernaan, mengekstraksi nutrisi dari makanan, dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Untuk menunjang probiotik atau bakteri baik tersebut, prebiotik diperlukan.
Adapun serat pangan inulin menjadi salah satu pilihan nutrisi yang bermanfaat bagi sistem pencernaan anak karena jenis karbohidrat ini mengandung prebiotik, yang menjadi sumber asupan untuk bakteri baik dalam tubuh manusia agar jumlahnya tetap terjaga. Serat pangan inulin adalah sejenis serat yang digolongkan ke dalam prebiotik dari jenis karbohidrat rantai panjang alami, yang berasal dari chicory root (sejenis umbi-umbian).
Prebiotik yang dikandung serat pangan inulin berfungsi sebagai stimulator untuk mendukung kinerja bakteri baik yang ada di usus manusia yang disebut mikroflora. Prebiotik, yang tidak bisa dicerna usus halus ini masuk secara utuh ke dalam usus besar dan bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan pencernaan dan penyerapan kalsium. Zat ini juga bermanfaat untuk merangsang sistem daya tahan tubuh, menekan jumlah bakteri jahat atau bakteri patogen dalam usus, mencegah konstipasi atau sembelit, membantu mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak dan membantu penyerapan kalsium, serta memperbaiki kepadatan mineral dalam tulang
“Jika fungsi pencernaan tidak bekerja dengan baik, maka penyerapan nutrisi akan turut berkurang, sehingga mengganggu daya tahan tubuh, dan penyakit akan mudah menyerang. Sebaliknya, ketika saluran pencernaan dalam keadaan sehat, Si Kecil dapat menyerap nutrisi makro dan mikro lebih maksimal. Tentu hal ini akan berpengaruh pada daya tahan tubuh yang optimal,” kata Head of Medical KALBE Nutritionals dalam siaran resmi, Jumat.
Setiap individu termasuk anak-anak harus memenuhi nutrisi harian yang terdiri dari nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral). Nutrisi-nutrisi ini diperlukan agar setiap proses biologis yang terjadi dalam tubuh manusia dapat berjalan dengan optimal, seperti proses ekskresi dan sekresi, pembentukan sel- sel baru, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
“Nutrisi harian ini berperan penting untuk menjaga sistem pencernaan Si Kecil. Para orangtua sangat dianjurkan memenuhi nutrisi harian yang baik dan seimbang karena sistem pencernaan membentuk 70 persen selsel imunitas tubuh dan mempengaruhi kualitas kesehatan anak secara menyeluruh. Tak heran bila sistem pencernaan kerap disebut ‘otak kedua’ manusia. Di dalamnya, terdapat miliaran bakteri baik yang merangsang sistem kekebalan tubuh,” tambah dr. Muliaman Mansyur.
Kebutuhan nutrisi anak bisa dicukupi dengan memberi makanan sehat dan seimbang. Selain itu, untuk meningkatkan daya tahan tubuh buah hati, orangtua juga bisa memberikan kepada makanan atau minuman berupa susu, sayur-sayuran, dan buah-buahan guna memperkuat daya tahan tubuh anak.
Ada dua istilah jika merujuk pada makanan ataupun minuman yaitu probiotik dan prebiotik. Probiotik merujuk kepada bakteri baik yang diberikan dari luar, bisa dalam bentuk makanan atau susu yang berdampak pada kesehatan anak. Usus manusia adalah tempat sebagian besar bakteri ini berada. Koloni mikroorganisme ini memainkan peran penting dalam pencernaan, mengekstraksi nutrisi dari makanan, dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Untuk menunjang probiotik atau bakteri baik tersebut, prebiotik diperlukan.
Adapun serat pangan inulin menjadi salah satu pilihan nutrisi yang bermanfaat bagi sistem pencernaan anak karena jenis karbohidrat ini mengandung prebiotik, yang menjadi sumber asupan untuk bakteri baik dalam tubuh manusia agar jumlahnya tetap terjaga. Serat pangan inulin adalah sejenis serat yang digolongkan ke dalam prebiotik dari jenis karbohidrat rantai panjang alami, yang berasal dari chicory root (sejenis umbi-umbian).
Prebiotik yang dikandung serat pangan inulin berfungsi sebagai stimulator untuk mendukung kinerja bakteri baik yang ada di usus manusia yang disebut mikroflora. Prebiotik, yang tidak bisa dicerna usus halus ini masuk secara utuh ke dalam usus besar dan bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan pencernaan dan penyerapan kalsium. Zat ini juga bermanfaat untuk merangsang sistem daya tahan tubuh, menekan jumlah bakteri jahat atau bakteri patogen dalam usus, mencegah konstipasi atau sembelit, membantu mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak dan membantu penyerapan kalsium, serta memperbaiki kepadatan mineral dalam tulang