Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa membantu pengobatan sekaligus memberikan pekerjaan kepada seorang perempuan Iis Riani yang menderita sakit fistula ani.
Rohmaniah, ibunda dari Iis mengucapkan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan Jenderal Andika kepada keluarganya.
"Terima kasih kepada Bapak Andika Perkasa yang sudah mau menolong dengan keadaan saya yang seperti ini. Ibu sudah mengobati Iis ke mana-mana sampai ibu sudah kewalahan. Sudah ke spesialis dalam tapi tidak ada perubahannya," ujar Rohmaniah, dikutip dari akun YouTube TNI AD, Minggu.
Iis merupakan adik dari seorang penyandang disabilitas Sandi Rihata. Sandi sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan di lingkungan Markas Besar TNI Angkatan Darat.
Sandi menjadi sosok yang memotivasi karena ketekunannya dalam bekerja di tengah keterbatasan. Informasi mengenai pemuda itu pun sampai di telinga Jenderal Andika.
Pimpinan tertinggi matra Angkatan Darat itu lalu mengirimkan kabar bahagia kepada Sandi. Jenderal Andika memberikan kesempatan kepada adik Sandi yang menderita fistula ani untuk menjalani pengobatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Mengutip laman alodokter.com, fistula ani adalah terbentuknya saluran di antara ujung usus besar dan kulit di sekitar anus atau dubur. Kondisi ini disebabkan oleh adanya infeksi yang berkembang menjadi benjolan berisi nanah (abses) di area kulit sekitar anus.
Sandi yang didampingi oleh tim dari TNI AD kemudian menjemput Iis dan orang tuanya di kampung halaman di daerah Jawa Barat. Mereka kemudian diantar menuju RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Usai menjalani serangkaian pemeriksaan, proses penyembuhan fistula ani yang diderita Iis harus ditempuh melalui operasi.
Sebelum menjalani operasi, Iis memperoleh kesempatan untuk bertemu langsung dengan Jenderal Andika beserta istri Hetty Andika Perkasa. Dalam kesempatan itu, Iis menceritakan penyakit yang dia derita.
"Sakit kalau buang air besar. Tadi pas diperiksa katanya bukan wasir, fistula ani. Kalau duduk 'enggak' nyaman. Jadi kerjanya juga ikut 'enggak' nyaman," kata Iis yang berujar bahwa dirinya bekerja di pabrik sepatu selepas lulus SMK.
Dalam kesempatan itu, Iis juga menyampaikan bahwa dirinya ingin bekerja, tetapi yang sesuai dengan kondisi fisiknya saat ini.
Mendengar hal tersebut, Andika menawari Iis untuk bekerja sebagai pekerja honorer di RSPAD Gatot Soebroto.
"Oke, kalau memang niatnya adalah cari kerja yang duduknya tidak terlalu lama seperti duduk di pabrik, saya sama ibu tidak bisa memberi pilihan yang banyak karena keterbatasan kami. Kalau memang mau kerja di rumah sakit, nanti sebagai honorer. Rumah sakitnya di mana? Di rumah sakit di tempat Iis akan dioperasi itu," kata Andika.
Iis pun menyambut riang tawaran Jenderal Andika tersebut.
Sementara itu, Hetty Andika Perkasa berpesan kepada Iis untuk tetap tenang dan rileks menghadapi operasi yang akan dijalani.
"Kalau rileks, semua otot-otot, saraf-saraf tenang, proses operasi lebih gampang, itu menurut saya. Kalau kita rileks, hati kita tenang, proses penyembuhannya lebih cepat," kata Hetty seraya mendoakan agar Iis lekas sembuh.
Rohmaniah, ibunda dari Iis mengucapkan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan Jenderal Andika kepada keluarganya.
"Terima kasih kepada Bapak Andika Perkasa yang sudah mau menolong dengan keadaan saya yang seperti ini. Ibu sudah mengobati Iis ke mana-mana sampai ibu sudah kewalahan. Sudah ke spesialis dalam tapi tidak ada perubahannya," ujar Rohmaniah, dikutip dari akun YouTube TNI AD, Minggu.
Iis merupakan adik dari seorang penyandang disabilitas Sandi Rihata. Sandi sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan di lingkungan Markas Besar TNI Angkatan Darat.
Sandi menjadi sosok yang memotivasi karena ketekunannya dalam bekerja di tengah keterbatasan. Informasi mengenai pemuda itu pun sampai di telinga Jenderal Andika.
Pimpinan tertinggi matra Angkatan Darat itu lalu mengirimkan kabar bahagia kepada Sandi. Jenderal Andika memberikan kesempatan kepada adik Sandi yang menderita fistula ani untuk menjalani pengobatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Mengutip laman alodokter.com, fistula ani adalah terbentuknya saluran di antara ujung usus besar dan kulit di sekitar anus atau dubur. Kondisi ini disebabkan oleh adanya infeksi yang berkembang menjadi benjolan berisi nanah (abses) di area kulit sekitar anus.
Sandi yang didampingi oleh tim dari TNI AD kemudian menjemput Iis dan orang tuanya di kampung halaman di daerah Jawa Barat. Mereka kemudian diantar menuju RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Usai menjalani serangkaian pemeriksaan, proses penyembuhan fistula ani yang diderita Iis harus ditempuh melalui operasi.
Sebelum menjalani operasi, Iis memperoleh kesempatan untuk bertemu langsung dengan Jenderal Andika beserta istri Hetty Andika Perkasa. Dalam kesempatan itu, Iis menceritakan penyakit yang dia derita.
"Sakit kalau buang air besar. Tadi pas diperiksa katanya bukan wasir, fistula ani. Kalau duduk 'enggak' nyaman. Jadi kerjanya juga ikut 'enggak' nyaman," kata Iis yang berujar bahwa dirinya bekerja di pabrik sepatu selepas lulus SMK.
Dalam kesempatan itu, Iis juga menyampaikan bahwa dirinya ingin bekerja, tetapi yang sesuai dengan kondisi fisiknya saat ini.
Mendengar hal tersebut, Andika menawari Iis untuk bekerja sebagai pekerja honorer di RSPAD Gatot Soebroto.
"Oke, kalau memang niatnya adalah cari kerja yang duduknya tidak terlalu lama seperti duduk di pabrik, saya sama ibu tidak bisa memberi pilihan yang banyak karena keterbatasan kami. Kalau memang mau kerja di rumah sakit, nanti sebagai honorer. Rumah sakitnya di mana? Di rumah sakit di tempat Iis akan dioperasi itu," kata Andika.
Iis pun menyambut riang tawaran Jenderal Andika tersebut.
Sementara itu, Hetty Andika Perkasa berpesan kepada Iis untuk tetap tenang dan rileks menghadapi operasi yang akan dijalani.
"Kalau rileks, semua otot-otot, saraf-saraf tenang, proses operasi lebih gampang, itu menurut saya. Kalau kita rileks, hati kita tenang, proses penyembuhannya lebih cepat," kata Hetty seraya mendoakan agar Iis lekas sembuh.