Medan (ANTARA) - Hampir satu tahun Indonesia menghadapi pandemi COVID-19, namun belum menunjukkan akan berakhir. Bahkan, di akhir tahun 2020 hingga awal 2021 kasus COVID-19 di Indonesia cenderung meningkat, salah satu penyebabnya adalah kendurnya kedisiplinan dan kontrol pada penyebaran virus ini.

Hampir satu tahun pula pandemi COVID-19 melanda dunia, termasuk di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung dampaknya juga sudah sangat mengganggu berbagai sektor, termasuk tatanan perekonomian.

Di antara dampak yang sangat terasa adalah banyaknya perusahaan yang harus merumahkan karyawannya, karena produksi yang menurun dan turunnya daya konsumsi masyarakat.

Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah agar virus tersebut tidak semakin menyebar, diantaranya dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan memberikan sanksi bagi yang tidak mengindahkannya.

Perkembangan selanjutnya, saat ini pemerintah sudah mendistribusikan jutaan vaksin ke berbagai daerah dan vaksinasi juga sudah berjalan dengan target pertama adalah tenaga kesehatan.

Meski sudah ada vaksin, masyarakat tentunya tidak boleh abai dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan yakni mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.

Jika protokol kesehatan maupun pola hidup bersih dan sehat dapat diterapkan dengan baik oleh semua lapisan masyarakat, maka penularan COVID-19 dapat dicegah.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi pada rapat koordinasi secara virtual dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan InvestasiLuhut Binsar Pandjaitan, Jumat (8/1), menyebutkan masyarakat dan juga pemerintah ada yang bosan menghadapi pandemi ini.



Kasus COVID-19 menurun

Sumut sendiri mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam penyebaran COVID-19. Hingga 7 Januari kasus aktif di Sumut 11 persen, 3 poin lebih rendah dari rata-rata nasional, kesembuhan 85,4 persen (nasional 82 persen) dan tingkat kematian 3,7 persen (nasional 3 persen).

Namun, menurut Edy Rahmayadi, masyarakat dan pemerintah tidak boleh mengurangi kontrol dan kedisiplinan melawan COVID-19.

"Dalam beberapa bulan terakhir kita memang mengalami penurunan, tetapi bukan berarti kita bisa lebih santai menghadapi ini. Intensitas melawan COVID-19 malah harus ditingkatkan karena bila lengah, penyebarannya makin tinggi dan semakin sulit mengatasinya," katanya.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau kepada pemerintah daerah untuk melakukan pembatasan kegiatan masyarakat. Karena menurutnya, di akhir tahun, kerumunan massa banyak terjadi dan imbasnya kasus COVID-19 meningkat.

Berdasarkan tingkat kepatuhan di bulan November terjadi penurunan, di situ ada demo omnibus law, katanya, banyak kegiatan masyarakat seperti acara pernikahan, libur akhir tahun dan sebagainya.

Dampaknya, kasus meningkat di bulan Desember dan awal tahun. Dia sudah meminta pemerintah dan masyarakat memperhatikan hal ini dan tetap melakukan kontrol.

Dia juga mengingatkan kepada Gubernur Sumut agar lebih mewaspadai peningkatan kasus COVID-19 di pertengahan Januari 2021.

Menurut dia, harus tetap waspada, karena kalau dari perhitungan, kasus kemungkinan meningkat tanggal 15, 16 dan 17, ini dari liburan Natal dan tahun baru, jadi harus hati-hati.

Di tengah pandemi ini, tentunya berbagai upaya harus dilakukan agar perekonomian tidak semakin anjlok. Karena jika kondisi itu terus berkepanjangan, bukan tidak mungkin akan semakin menyebabkan banyak pengangguran.

Untuk itulah berbagai potensi yang ada harus dimaksimalkan, tidak terkecuali potensi yang ada di desa-desa. Berbagai potensi tersebut harus dikelola dengan baik agar kembali mampu mengangkat perekonomian warga.


Paloh Naga

Seperti misalnya yang dimiliki Desa Denai Lama, Kecamatan Pantailabu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, dengan potensi agrowisata Paloh Naga.

Agrowisata Paloh Naga menjadi perhatian Gubernur Edy saat bersepeda ke lokasi tersebut bersama rombongan, Sabtu (16/1).

Potensi pariwisata tersebut pun diharapkan dapat ditularkan ke kabupaten/kota lain di Sumatera Utara dengan konsep yang sesuai.

Datang ke lokasi Agrowisata Paloh Naga di Desa Denai Lama, Kecamatan Pantailabu, Kabupaten Deliserdang, Gubernur yang didampingi Ketua TP PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi langsung masuk ke kawasan tersebut.

Selain hamparan sawah dan selasar tempat berfoto, rombongan juga sempat menikmati makanan yang dijajakan para pedagang kecil sebagai menu sarapan dan minuman.

Usai membeli dan menyapa para pedagang, Gubernur yang juga didampingi Bupati Deliserdang Ashari Tambunan pun memasuki pelataran lokasi panggung seni pertunjukan untuk meresmikan fasilitas pendukung yang baru dibangun di Paloh Naga.

Selain panggung seni, juga ada gazebo, dapur kuliner dan musala bagi pengunjung yang ingin salat, beristirahat atau menikmati kumpul bersama.

Dengan konsep agrowisata, sederhana, serta dikelola oleh warga desa setempat, Gubernur membayangkan luar biasanya jika seluruh kabupaten memiliki setidaknya satu desa andalan untuk membangun lokasi wisata dengan ciri khas masing-masing.

Dia membayangkan andaikata setiap desa punya tempat seperti ini, akan sangat luar biasa. Karena misinya adalah membangun desa menata kota. Menurutnya, kalau desa dibangun, maka lebih mudah menata kota karena orang tidak berebut untuk datang ke kota.


Tangkahan Bukit Lawang

Karena itu pula, Edy berterima kasih atas peran berbagai pihak terutama Pemkab Deliserdang yang telah memberikan kehidupan yang lebih maju di desa tersebut.

Ia meminta hal ini disampaikan ke 32 kabupaten/kota lain dengan mengedepankan pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, serta lainnya yang bermanfaat.

Dia mengatakan itu adalah instruksinya agar setiap kabupaten harus ada minimal satu desa, sesuai potensinya, dijadikan desa pariwisata. "Ini yang ditunjukkan Bupati Deliserdang (Ashari Tambunan). Ini karyanya bupati bersama rakyat, sebagai wujud loyalitas untuk tercapainya Sumut Bermartabat," katanya.

Kunjungan tersebut pun diisi dengan penandatanganan prasasti peresmian pembangunan panggung seni pertunjukan, gazebo, dapur kuliner dan mushala yang ada di lokasi Agrowisata Paloh Naga oleh Gubernur. Usai peresmian, juga dilakukan panen padi yang berada di ujung lokasi wisata.

Sekda Sumut R Sabrina menyampaikan, selain pengembangan wisata Danau Toba, Pemprov Sumut juga fokus pada pengembangan potensi pariwisata di Kabupaten Langkat.

Di antara destinasi yang menjanjikan yaitu wisata alam Tangkahan, Bukit Lawang, wisata sejarah dan wisata religi.

Pemprov Sumut berkomitmen untuk mempercepat pengembangan wisata Bukit Lawang dan Tangkahan, di samping wisata sejarah dan religi.

Salah satunya mengaspal jalan tembus dari Bahorok menuju Tangkahan, perbaikan sarana dan prasarana menuju kawasan wisata serta sentra produksi UKM di Kabupaten Langkat.

Pemprov juga berencana melakukan revitalisasi sejarah Tengku Amir Hamzah yang merupakan Pahlawan Nasional asal Bumi Langkat.

Kabupaten Langkat sudah sepatutnya bersyukur karena dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa alam yang subur dan indah, serta keberagaman masyarakat, budaya dan agama.

Hal ini harus dijadikan sebagai kekuatan dalam mendukung setiap program pembangunan di Kabupaten Langkat.

Untuk itu semua pihak harus bersatu padu menyukseskan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Baca juga: Bisnis perjalanan wisata masih terpuruk di Sumatera Utara
Baca juga: Sumut kembangkan pariwisata berbasis geopark
Baca juga: Wisata Sawah Punden Rejo, alternatif di masa pandemi COVID-19
 

Pewarta : Juraidi
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024