Bandarlampung (ANTARA) - Asisten IIII Bidang Pemerintah dan Administrasi Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah Sarjito, melaksanakan  penanganan pemulasaran pemakanan jenazah COVID-19 di Lapangan Merdeka Kecamatan Gunungsugih.

“Kita gelar penanganan pemulasaran pemakanan jenazah COVID-19, yang biasanya ditangani oleh tim Kabupaten, mulai hari ini akan dilimpahkan ke Satgas COVID-19 Kecamatan,”kata Asisten IIII Bidang Pemerintah dan Administrasi Pemkab Lamteng Sarjito, di Lampung Tengah, bebera waktu lalu.

Menurutnya, selama ini penanganan pemulasaran maupun pemakaman jenazah COVID-19, dilaksanakan satgas penanganan dan Pencegahan COVID-19, untuk Kabupaten Lampung Tengah akan didelegasikan ke Satgas COVID-19 tingkat kecamatan.

“Karena selama ini jika ada pasien COVID-19 meninggal diurus serta dimakamkan Satgas kabupaten. Kita sudah membuat surat keputusan (SK), yang diturunkan ke Satgas tingkat kecamatan,” jelasnya.

Selain itu, untuk saat ini jika ada warga yang meninggal karena COVID-19, pemulasarannya didelegasikan kepada Satgas tingkat kecamatan.

Sarjito mengatakan, saat ini relawan-relawan tingkat kecamatan belum tahu tata cara prosesnya pemulasan jenazah. Karena itulah digelar simulasi pemulasaran jenazah agar mereka paham.

Agar seluruh Satgas Kecamatan mengerti tata cara pemulasaran jenazah, Simulasi ini dihadiri perwakilan dua orang dari kecamatan dan perwakilan beberapa perusahaan.

“Tujuannya supaya mereka tahu bagaimana mengurus jenazah COVID-19 dengan baik dan benar menurut syariat agama dalam kondisi darurat,” ujarnya.

Dengan demikian ke depanya Satgas tingkat kecamatan harus memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Dan perlu ditekankan kepada masyarakat, COVID-19 tidak harus ditakuti, namun harus disikapi dan diwaspadai.

“Mari terapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. COVID-19 nyata adanya dan harus diwaspadai,” tegasnya.

Terkait simulasi tersebut Kadis Kesehatan Lampung Tengah dr. Otniel Sriwidiatmoko mengaku ada beberapa kendala atau permasalahan jika ada pasien meninggal karena COVID-19.

“Beberapa kendala atau permasalahan sering ditemukan,” katanya.

Menurutnya, ada keluarga pasien yang belum mengerti dan menolak pemakaman COVID-19 karena belum paham.

“Melalui pendekatan. Kita melalui tokoh-tokoh agama dan masyarakat bisa diselesaikan,” terangnya.

Menanggapi hal itu Ustad Ibrahim, perwakilan MUI Lamteng berharap Satgas tingkat kecamatan aktif menyosialisasikan Terkait COVID-19, kepada masyarakat secara masif.

“Simulasi ini diharapkan tim dari kecamatan menyosialisasikan kepada masyarakat secara masif,” tegasnya.

Hal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman. Karena semua dilakukan secara prosedur dan standar. Sesuai syariat.

“Masyarakat nggak perlu khawatir. Terpenting prosedur kesehatan dilakukan secara disiplin,” pungkasnya.

 


Pewarta : Emir Fajar Saputra
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024