Poso, Sulteng (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) memutuskan untuk menutup sementara kunjungan wisatawan ke destinasi wisata Danau Tambing di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.

Kepala Balai Besar TNLL, Jusman di Palu, Senin, membenarkan penutupan sementara lokasi wisata itu karena alasan mendasar.

''Kami sudah mendapat arahan dari Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi Ditjen KSDAE untuk menutup sementara waktu lokasi obyek wisata Danau Tambing demi keamanan dan keselamatan bersama,'' kata Jusman.

Pemerintah pusat juga meminta tetap berkoordinasi dengan pihak terkait yang ada di daerah itu.

Kebijakan tersebut dilakukan menyusul enyerangan oleh orang tak kenal (OTK) yang diduga kuat adalah teroris MIT Poso terhadap empat warga transmigrasi di Desa Lembantongoan, Kabupaten Sigi, pada Jumat pekan lalu yang menewaskan empat orang.

Baca juga: Menko Polhukam: Tangkap pelaku pembunuhan sadis di Sigi

Bagaimanapun,kata Jusmas, lokasi wisata Danau Tambing yang terletak di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, berada pada jalur lintas para teroris dan juga jalur operasi personel Satgas Tinombala yang melakukan pengejaran terhadap teroris MIT Poso.

Langkah ini semata-mata demi keamanan dan keselamatan bersama, terutama para wisatawan yang hendak berkunjung ke obyek wisata tersebut.

Danau Tambing selama ini banyak dikunjungi wisatawan, termasuk mancanegara karena keindahan hutan dan alamnya yang mempesona.

Berada pada ketinggian 1.700 meter dari permukaan laut, menjadikan Danau Tambing sangat diminati wisatawan.

Selain karena danaunya yang menarik, lokasi itu juga sangat cocok untuk berkemah (camping) sambil menikmati merdunya suara burung.

Ada sekitar 270 jenis burung dan 30 persen di antaranya adalah satwa endemik membuat para wisatawan terpesona melihat dan menikmati suara burung. ''Makanya wisatawan menjuluki Danau Tambing sebagai surga burung,'' kata Jusman.

Baca juga: Empat orang dibunuh di Sigi Sulteng, polisi duga pelakunya MIT

Pewarta : Anas Masa
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024