Palembang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) membantu Pemerintah Kota Palembang dalam pengembangan destinasi wisata Pulau Kemaro.
Kepala BI Perwakilan Sumsel Hari Widodo, di Palembang, Senin (14/9), mengatakan, dukungan ini karena sejak awal bank sentral menilai daerah ini memiliki potensi dari sisi destinasi wisata sungai.
“Kami bakal mengembangkan Kampung Air di Pulau Kemaro karena punya daya tarik, di mana masyarakatnya hidup dengan budaya sungai sehingga bisa dieksplorasi menjadi salah satu tema pariwisata Palembang,” kata dia.
Menurut Hari, pihaknya akan melakukan sejumlah perbaikan dan pengembangan di Kampung Air, mulai dari penambahan titik-titik wisata hingga infrastuktur pendukung, seperti dermaga, visitor center dan community center.
Baca juga: Pemkot Palembang dorong kembangkan paket wisata rute Palembang-Lampung
Ia melanjutkan, bank sentral juga fokus pada peningkatan kapasitas SDM serta pemberdayaan masyarakat setempat.
“Karena membangun fisik saja tidak cukup, yang paling penting persiapkan manusianya, (pariwisata) Bali bisa survive tidak hanya karena budaya saja tapi juga people-nya,” ujar Hari.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, pengembangan destinasi Kampung Air di Pulau Kemaro perlu pula melibatkan pihak terkait, terutama Pemerintah Kota Palembang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Isnaini Madani mengatakan pihaknya berharap keterlibatan BI Sumsel dapat membuat penataan Kampung Air dan Pulau Kemaro lebih menyeluruh.
“Sebelumnya kami sudah menata Kampung Air tetapi karena tidak komprehensif jadi tidak begitu bergaung,” kata dia.
Menurut Isnaini terdapat sejumlah spot wisata yang tidak layak di Kampung Air dan perlu adanya penambahan MCK, mushala serta penataan rumah penduduk sehingga layak menjadi destinasi wisata.
Jika telah tertata dengan baik, kata dia, bukan tidak mungkin penduduk di Kampung Air juga dapat menjadikan huniannya sebagai home stay untuk pengunjung.
“Tidak mudah bagi suatu kawasan disebut destinasi wisata, perlu memenuhi sejumlah kriteria,” kata dia.
Ia mengatakan selama ini wisatawan yang berkunjung ke Pulau Kemaro hanya menghabiskan waktu sekitar satu jam. Kehadiran destinasi Kampung Air diharapkan bisa membuat pengunjung lebih lama menjelajahi delta kecil yang terletak di tepi Sungai Musi tersebut.
“Selama ini pengunjung cuma lihat Pagoda (objek wisata sejarah), minum air kelapa lantas pulang, sebentar. Nanti dengan adanya Kampung Air wisatawan bisa menghabiskan waktu sekitar tiga jam di Pulau Kemaro,” kata dia.
Isnaini menargetkan kerja sama antara Pemkot dan BI Sumsel dalam pengembangan destinasi wisata di Pulau Kemaro itu dapat terealisasi paling lambat akhir tahun ini.
Baca juga: Palembang dorong warga ciptakan tempat wisata baru
Baca juga: Kejar target PAD 80 persen kegiatan pariwisata di Kota Palembang sudah aktif
Kepala BI Perwakilan Sumsel Hari Widodo, di Palembang, Senin (14/9), mengatakan, dukungan ini karena sejak awal bank sentral menilai daerah ini memiliki potensi dari sisi destinasi wisata sungai.
“Kami bakal mengembangkan Kampung Air di Pulau Kemaro karena punya daya tarik, di mana masyarakatnya hidup dengan budaya sungai sehingga bisa dieksplorasi menjadi salah satu tema pariwisata Palembang,” kata dia.
Menurut Hari, pihaknya akan melakukan sejumlah perbaikan dan pengembangan di Kampung Air, mulai dari penambahan titik-titik wisata hingga infrastuktur pendukung, seperti dermaga, visitor center dan community center.
Baca juga: Pemkot Palembang dorong kembangkan paket wisata rute Palembang-Lampung
Ia melanjutkan, bank sentral juga fokus pada peningkatan kapasitas SDM serta pemberdayaan masyarakat setempat.
“Karena membangun fisik saja tidak cukup, yang paling penting persiapkan manusianya, (pariwisata) Bali bisa survive tidak hanya karena budaya saja tapi juga people-nya,” ujar Hari.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, pengembangan destinasi Kampung Air di Pulau Kemaro perlu pula melibatkan pihak terkait, terutama Pemerintah Kota Palembang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Isnaini Madani mengatakan pihaknya berharap keterlibatan BI Sumsel dapat membuat penataan Kampung Air dan Pulau Kemaro lebih menyeluruh.
“Sebelumnya kami sudah menata Kampung Air tetapi karena tidak komprehensif jadi tidak begitu bergaung,” kata dia.
Menurut Isnaini terdapat sejumlah spot wisata yang tidak layak di Kampung Air dan perlu adanya penambahan MCK, mushala serta penataan rumah penduduk sehingga layak menjadi destinasi wisata.
Jika telah tertata dengan baik, kata dia, bukan tidak mungkin penduduk di Kampung Air juga dapat menjadikan huniannya sebagai home stay untuk pengunjung.
“Tidak mudah bagi suatu kawasan disebut destinasi wisata, perlu memenuhi sejumlah kriteria,” kata dia.
Ia mengatakan selama ini wisatawan yang berkunjung ke Pulau Kemaro hanya menghabiskan waktu sekitar satu jam. Kehadiran destinasi Kampung Air diharapkan bisa membuat pengunjung lebih lama menjelajahi delta kecil yang terletak di tepi Sungai Musi tersebut.
“Selama ini pengunjung cuma lihat Pagoda (objek wisata sejarah), minum air kelapa lantas pulang, sebentar. Nanti dengan adanya Kampung Air wisatawan bisa menghabiskan waktu sekitar tiga jam di Pulau Kemaro,” kata dia.
Isnaini menargetkan kerja sama antara Pemkot dan BI Sumsel dalam pengembangan destinasi wisata di Pulau Kemaro itu dapat terealisasi paling lambat akhir tahun ini.
Baca juga: Palembang dorong warga ciptakan tempat wisata baru
Baca juga: Kejar target PAD 80 persen kegiatan pariwisata di Kota Palembang sudah aktif