Melbourne (ANTARA) - Mantan perdana menteri Kepulauan Cook, Joseph Williams, tutup usia terserang COVID-19 di Auckland, kementerian kesehatan Selandia Baru mengatakan pada Sabtu, menjadikan jumlah kematian terkait virus corona di negara itu sebanyak 24.
Williams, yang menginjak usia 80-an, adalah seorang dokter terkemuka sekaligus seorang politisi dan pengarang, yang tinggal di Selandia Baru. Dia adalah perdana menteri untuk masa yang singkat di Kepulauan Cook pada 1999 setelah menjabat sebagai menteri kesehatan dan pendidikan di negara Pasifik Selatan itu.
"Dr Williams dipandang sebagai seorang tokoh terkemuka dalam komunitas kedokteran Kepulauan Cook dan dia akan dikenang dalam kesedihan," kata dirjen kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield dalam satu pernyataan.
Kota terbesar Selandia Baru, Auckland, berada dalam pembatasan untuk memerangi ketersebaran virus corona sejak wabah bulan lalu. Perdana Menteri Jacinda Ardern pada Jumat memperpanjang tingkat kewaspadaan hingga setidaknya pertengahan September setelah negara itu melaporkan kematian seorang pria usia 50-an akibat corona.
"Kabar duka hari ini menegaskan kembali pentingnya kewaspadaan kita bersama melawan COVID-19, akibat-akibat sangat serius yang dapat disebarkan virus itu," kata Bloomfield.
Sumber: Reuters
Williams, yang menginjak usia 80-an, adalah seorang dokter terkemuka sekaligus seorang politisi dan pengarang, yang tinggal di Selandia Baru. Dia adalah perdana menteri untuk masa yang singkat di Kepulauan Cook pada 1999 setelah menjabat sebagai menteri kesehatan dan pendidikan di negara Pasifik Selatan itu.
"Dr Williams dipandang sebagai seorang tokoh terkemuka dalam komunitas kedokteran Kepulauan Cook dan dia akan dikenang dalam kesedihan," kata dirjen kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield dalam satu pernyataan.
Kota terbesar Selandia Baru, Auckland, berada dalam pembatasan untuk memerangi ketersebaran virus corona sejak wabah bulan lalu. Perdana Menteri Jacinda Ardern pada Jumat memperpanjang tingkat kewaspadaan hingga setidaknya pertengahan September setelah negara itu melaporkan kematian seorang pria usia 50-an akibat corona.
"Kabar duka hari ini menegaskan kembali pentingnya kewaspadaan kita bersama melawan COVID-19, akibat-akibat sangat serius yang dapat disebarkan virus itu," kata Bloomfield.
Sumber: Reuters