Muarojambi (ANTARA) - Para pelaku usaha di komplek percandian Muara Jambi Kabupaten Muarojambi kembali bergairah setelah tingkat kunjungan akhir pekan ke obyek wisata itu kembali normal.
"Kelihatanya kunjungan sudah kembali, sudah ramai lagi. Bahkan akhir pekan kemarin masih membludak," kata Farida salah seorang pedagang di percandian Muara Jambi, Rabu.
Kunjungan wisatawan ke candi terluas di Indonesia tersebut kembali ramai dalam sebulan terakhir, khususnya pada setiap Sabtu dan Minggu.
Baca juga: Gerakan Pakai Masker awali pembukaan aktivitas pariwisata Berau
Para pedagang makanan, persewaan sepeda dan cendera mata sudah mulai mendapatkan omset penjualan normal seperti sebelum COVID-19.
"Pendapatan sudah mulai, meski memang banyak yang membawa makanan dari rumah masing-masing. Tapi rejeki tetap saja ada," katanya.
Mereka menyediakan air untuk cuci tangan dan mengingatkan pembeli untuk jaga jarak. Beberapa pedagang juga mengenakan sarung tangan plastik.
"Ya musimnya seperti ini, ada pandemi. Harus hati-hati meski agak repot pakai sarung tangan," kata pedagang lainnya.
Selain pengunjung juga anggota komunitas memilih tempat di kawasan tersebut untuk berkumpul-kumpul seperti komunitas sepeda, motor, mobil serta komunitas perkantoran.
Baca juga: Wakatobi optimistis raih Anugerah Pesona Indonesia 2020
Beberapa kelompok senam juga memanfaatkan kawasan Muaro Jambi untuk melakukan senam bersama anggota kelompok senam sambil menikmati suasana di alam terbuka.
"Senam di ruangan masih ragu, kami lakukan di lapangan. Termasuk akhir pekan kemarin kami melakukan di Candi Muarojambi," kata salah seorang koordinator senam badan di Kota Jambi.
Dengan demikian, pendapatannya sebagai pelatih senam sudah mulai bisa masuk untuk menghidupi keluarganya.
"Ya kita tetap jaga jarak dan protokol kesehatan. Kami juga mengajak anggota agar tetap bugar dan gerak badan," katanya.
Baca juga: Dispar Bantul sebut pendapatan wisata dengan protokol kesehatan capai Rp3,5 miliar
"Kelihatanya kunjungan sudah kembali, sudah ramai lagi. Bahkan akhir pekan kemarin masih membludak," kata Farida salah seorang pedagang di percandian Muara Jambi, Rabu.
Kunjungan wisatawan ke candi terluas di Indonesia tersebut kembali ramai dalam sebulan terakhir, khususnya pada setiap Sabtu dan Minggu.
Baca juga: Gerakan Pakai Masker awali pembukaan aktivitas pariwisata Berau
Para pedagang makanan, persewaan sepeda dan cendera mata sudah mulai mendapatkan omset penjualan normal seperti sebelum COVID-19.
"Pendapatan sudah mulai, meski memang banyak yang membawa makanan dari rumah masing-masing. Tapi rejeki tetap saja ada," katanya.
Mereka menyediakan air untuk cuci tangan dan mengingatkan pembeli untuk jaga jarak. Beberapa pedagang juga mengenakan sarung tangan plastik.
"Ya musimnya seperti ini, ada pandemi. Harus hati-hati meski agak repot pakai sarung tangan," kata pedagang lainnya.
Selain pengunjung juga anggota komunitas memilih tempat di kawasan tersebut untuk berkumpul-kumpul seperti komunitas sepeda, motor, mobil serta komunitas perkantoran.
Baca juga: Wakatobi optimistis raih Anugerah Pesona Indonesia 2020
Beberapa kelompok senam juga memanfaatkan kawasan Muaro Jambi untuk melakukan senam bersama anggota kelompok senam sambil menikmati suasana di alam terbuka.
"Senam di ruangan masih ragu, kami lakukan di lapangan. Termasuk akhir pekan kemarin kami melakukan di Candi Muarojambi," kata salah seorang koordinator senam badan di Kota Jambi.
Dengan demikian, pendapatannya sebagai pelatih senam sudah mulai bisa masuk untuk menghidupi keluarganya.
"Ya kita tetap jaga jarak dan protokol kesehatan. Kami juga mengajak anggota agar tetap bugar dan gerak badan," katanya.
Baca juga: Dispar Bantul sebut pendapatan wisata dengan protokol kesehatan capai Rp3,5 miliar