Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta gubernur di setiap daerah merancang program untuk memperkuat berbagai program stimulus yang telah disiapkan pemerintah pusat.
"Saya minta gubernur di setiap daerah merancang program yang sama untuk menambah, memperkuat dan memperluas program stimulus yang disiapkan pemerintah pusat," kata Presiden dalam arahannya di acara Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2020 yang diselenggarakan melalui video conference di Jakarta, Kamis.
Presiden berpesan, penyiapan stimulus di daerah perlu dijalankan dengan skema yang jelas, transparan dan terukur, terutama terkait sektor apa saja, stimulus apa saja yang didapatkan, serta seberapa besar tenaga kerja yang dapat diselamatkan.
"Semua harus dihitung. Jangan sampai hanya mau mendapat stimulus, tapi tetap PHK pekerjanya," ujar Presiden.
Kepala Negara juga meminta verifikasi dan evaluasi paket stimulus yang sudah diberikan sehingga benar-benar berdampak terhadap jutaan tenaga kerja yang bergantung pada sektor riil.
Presiden menyampaikan saat ini Indonesia berada dalam kondisi tekanan luar biasa. Dibutuhkan sinergi yang kuat, berupa kerja sama pemerintah pusat dan daerah, baik pemerintah provinsi, kabupaten kota sampai desa yang harus berjalan dalam satu visi, satu arah, satu kebijakan yang solid.
"Kalau ada masalah di lapangan segera kita perbaiki, sempurnakan bersama karena dalam situasi seperti ini tidak ada satu pun negara di dunia dari 213 negara yang betul-betul siap. Saya meyakini dengan sinergi itu berbagai dampak pandemi global ini insyaAllah dapat segera kita atasi, masyarakat rentan bisa tertangani dengan baik dan kita bisa melewati badai ini dengan selamat," kata Presiden.
"Saya minta gubernur di setiap daerah merancang program yang sama untuk menambah, memperkuat dan memperluas program stimulus yang disiapkan pemerintah pusat," kata Presiden dalam arahannya di acara Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2020 yang diselenggarakan melalui video conference di Jakarta, Kamis.
Presiden berpesan, penyiapan stimulus di daerah perlu dijalankan dengan skema yang jelas, transparan dan terukur, terutama terkait sektor apa saja, stimulus apa saja yang didapatkan, serta seberapa besar tenaga kerja yang dapat diselamatkan.
"Semua harus dihitung. Jangan sampai hanya mau mendapat stimulus, tapi tetap PHK pekerjanya," ujar Presiden.
Kepala Negara juga meminta verifikasi dan evaluasi paket stimulus yang sudah diberikan sehingga benar-benar berdampak terhadap jutaan tenaga kerja yang bergantung pada sektor riil.
Presiden menyampaikan saat ini Indonesia berada dalam kondisi tekanan luar biasa. Dibutuhkan sinergi yang kuat, berupa kerja sama pemerintah pusat dan daerah, baik pemerintah provinsi, kabupaten kota sampai desa yang harus berjalan dalam satu visi, satu arah, satu kebijakan yang solid.
"Kalau ada masalah di lapangan segera kita perbaiki, sempurnakan bersama karena dalam situasi seperti ini tidak ada satu pun negara di dunia dari 213 negara yang betul-betul siap. Saya meyakini dengan sinergi itu berbagai dampak pandemi global ini insyaAllah dapat segera kita atasi, masyarakat rentan bisa tertangani dengan baik dan kita bisa melewati badai ini dengan selamat," kata Presiden.