Payakumbuh (ANTARA) - Seorang warga Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, yang dimakamkan dengan prosedur tetap (protap) COVID-19 pada Minggu (19/4) dinyatakan negatif terinfeksi virus corona jenis baru tersebut, setelah hasil tes swab yang dilakukan di Laboratorium Universitas Andalas keluar.
"Ya, hasil tes laboratorium sudah keluar, artinya dua warga kita di Nan Kodok yang meninggal, nyonya N warga Nan Kodok, Kelurahan Tigo Koto Dibaruah dinyatakan negatif terjangkit dua-duanya," kata Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi di Payakumbuh, Rabu (22/4).
Sedangkan untuk hasil tes laboratorium warga Kelurahan Napar berinisial D yang juga dimakamkan dengan protap COVID-19 pada Selasa (21/4) masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
"Sampai saat ini sudah ada tiga warga dimakamkan dengan protap COVID-19, dua yang telah keluar dan hasilnya negatif," ujarnya.
Meski begitu, Riza meminta kepada masyarakat agar jangan menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya, karena hal itu akan memicu kepanikan di masyarakat.
"Saya minta jangan asal sebar informasi tentang COVID-19 ini, apalagi sampai menyebarkan informasi ada warga positif tanpa sumber dari yang berhak mengumumkan," sebutnya.
Apalagi, katanya akan diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Payakumbuh, artinya masyarakat diminta untuk lebih banyak di rumah, tidak banyak beraktivitas di luar kalau tidak perlu.
"Pemkot dan aparat TNI-Polri akan memantau aktivitas warga kami dua minggu ke depan, kami berharap masyarakat bisa kooperatif, termasuk aktivitas keramaian jangan digelar," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal mengatakan sembari menunggu hasil tes lab yang lain, masyarakat diminta agar tetap waspada untuk tetap berdiam diri di rumah dan menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Jangan lalai dengan imbauan pemerintah, ini untuk keselamatan kita bersama, tetap waspada dan proteksi diri," ujarnya.
"Ya, hasil tes laboratorium sudah keluar, artinya dua warga kita di Nan Kodok yang meninggal, nyonya N warga Nan Kodok, Kelurahan Tigo Koto Dibaruah dinyatakan negatif terjangkit dua-duanya," kata Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi di Payakumbuh, Rabu (22/4).
Sedangkan untuk hasil tes laboratorium warga Kelurahan Napar berinisial D yang juga dimakamkan dengan protap COVID-19 pada Selasa (21/4) masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
"Sampai saat ini sudah ada tiga warga dimakamkan dengan protap COVID-19, dua yang telah keluar dan hasilnya negatif," ujarnya.
Meski begitu, Riza meminta kepada masyarakat agar jangan menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya, karena hal itu akan memicu kepanikan di masyarakat.
"Saya minta jangan asal sebar informasi tentang COVID-19 ini, apalagi sampai menyebarkan informasi ada warga positif tanpa sumber dari yang berhak mengumumkan," sebutnya.
Apalagi, katanya akan diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Payakumbuh, artinya masyarakat diminta untuk lebih banyak di rumah, tidak banyak beraktivitas di luar kalau tidak perlu.
"Pemkot dan aparat TNI-Polri akan memantau aktivitas warga kami dua minggu ke depan, kami berharap masyarakat bisa kooperatif, termasuk aktivitas keramaian jangan digelar," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal mengatakan sembari menunggu hasil tes lab yang lain, masyarakat diminta agar tetap waspada untuk tetap berdiam diri di rumah dan menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Jangan lalai dengan imbauan pemerintah, ini untuk keselamatan kita bersama, tetap waspada dan proteksi diri," ujarnya.