Jakarta (ANTARA) - Untuk mencerahkan suasana hati selama karantina wilayah saat pandemik Virus Corona, warga Selandia Baru memajang boneka beruang Teddy Bear di jendela rumah mereka.
Gerakan yang terinspirasi dari buku cerita anak "We're Going on a Bear Hunt" mendorong orang-orang untuk meletakkan boneka atau mainan Teddy Bear di jendela yang terlihat dari jalan sehingga orang dewasa maupun anak-anak yang berdiam diri selama pandemik, bisa melihat pemandangan menyenangkan ketika mereka berjalan-jalan di sekitar rumah.
Deb Hoffman, yang memulai laman Facebook "We're Not Scared -- NZ Bear Hunt" mengatakan dia membuat grup untuk mendukung masyarakat di tengah kondisi yang menantang untuk kesehatan mental orang-orang.
Baca juga: Selandia Baru akan buka kembali sekolah di tengah kekhawatiran corona
Dilansir Kyodo, ada lebih dari 27.500 rumah yang mendaftarkan boneka beruang mereka di peta online yang dibuat khusus untuk gerakan itu.
Namun Hoffman memperkirakan sebenarnya ada lebih banyak orang yang ikut serta.
Hoffman tak menyangka akan mendapat respons positif.
Dilansir ABC News, sebagian orang bahkan berkreasi dengan membuat boneka beruangnya melakukan pose berbeda setiap hari.
Selandia Baru memulai karantina wilayah pada 26 Maret, di mana semua warga, kecuali orang yang bekerja di sektor penting, harus berada di rumah demi memperlambat penyebaran virus corona.
Masyarakat masih boleh keluar rumah untuk membeli bahan makanan atau olahraga, tapi harus menjaga jarak sosial.
Baca juga: Selandia Baru larang masuk orang dari wilayah China
Gerakan yang terinspirasi dari buku cerita anak "We're Going on a Bear Hunt" mendorong orang-orang untuk meletakkan boneka atau mainan Teddy Bear di jendela yang terlihat dari jalan sehingga orang dewasa maupun anak-anak yang berdiam diri selama pandemik, bisa melihat pemandangan menyenangkan ketika mereka berjalan-jalan di sekitar rumah.
Deb Hoffman, yang memulai laman Facebook "We're Not Scared -- NZ Bear Hunt" mengatakan dia membuat grup untuk mendukung masyarakat di tengah kondisi yang menantang untuk kesehatan mental orang-orang.
Baca juga: Selandia Baru akan buka kembali sekolah di tengah kekhawatiran corona
Dilansir Kyodo, ada lebih dari 27.500 rumah yang mendaftarkan boneka beruang mereka di peta online yang dibuat khusus untuk gerakan itu.
Namun Hoffman memperkirakan sebenarnya ada lebih banyak orang yang ikut serta.
Hoffman tak menyangka akan mendapat respons positif.
Dilansir ABC News, sebagian orang bahkan berkreasi dengan membuat boneka beruangnya melakukan pose berbeda setiap hari.
Selandia Baru memulai karantina wilayah pada 26 Maret, di mana semua warga, kecuali orang yang bekerja di sektor penting, harus berada di rumah demi memperlambat penyebaran virus corona.
Masyarakat masih boleh keluar rumah untuk membeli bahan makanan atau olahraga, tapi harus menjaga jarak sosial.
Baca juga: Selandia Baru larang masuk orang dari wilayah China