Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandarlampung terus memantau kesehatan tiga warganya yang sedang diisolasi di Rumah Sakit Bandar Negara Husada (RSBNH) Kota Baru, Kabupaten Lampung Selatan, usai pulang dari Provinsi Bengkulu.
"Menurut informasi yang kami dapat, rombongan Jamaah Tablig dari Provinsi Bengkulu yang saat ini sedang berada di RSBNH, tiga orang diantaranya merupakan warga Bandarlampung. Jadi, kita akan terus memantau perkembangan kesehatannya," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandarlampung, Ahmad Nurizki, di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan, ketika mendapatkan informasi kedatangan rombongan tersebut, sesuai perintah Wali kota Bandarlampung Herman HN maka pihaknya langsung bersiaga di titik-titik yang kemungkinan akan dilewati agar mereka tidak langsung pulang ke kediamannya
"Kita saat dapat info mereka akan kembali langsung membuat tiga titik posko yakni di Sukarame karena kemungkinana bisa langsung menuju Jatimulyo, kemudian jalur tengah kita antisipasi di pos Rajabasa, lalu di jalur pesisir, kita pasang di pos dekat Bukit Kemiling Permai (BKP) yang berbatasan dengan Pesawaran," jelasnya
Namun, lanjutnya, saat rombongan jamaah tablig tersebut sampai di Lampung pada Rabu (1/4) pukul 06.00 pagi menggunakan mobil travel berjenis elf dan mereka langsung menuju rumah sakit rujukan RSBNH dengan kesadaran sendiri.
"Kepulangan mereka memang sudah dikoordinasikan oleh pihak kepolisian Bengkulu, Lampung Selatan dan Bandarlampung, tapi karena tidak ingin ambil risiko rombongan jamaah ini meminta langsung dibawa ke RSBNH kepada sopir yang membawanya," jelasnya.
Sesampai di rumah sakit rujukan, kata dia, tim medis langsung melakukan protokol kesehatan dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan lainnya.
"Mereka dianjurkan untuk tetap diisolasi selama 14 hari sebab saat ini rombongan tersebut sudah termasuk orang dalam pantauan (ODP)," katanya.
Rizki pun mengimbau kepada tiga warga Kota Bandarlampung untuk mengikuti protokol kesehatan yang berlaku dan tetap dikarantina di RSBNH selama 14 hari meskipun keadaannya stabil dan sehat.
"Kami juga memastikan akan memantau mereka ketika telah pulang ke rumahnya masing-masing," katanya.
"Menurut informasi yang kami dapat, rombongan Jamaah Tablig dari Provinsi Bengkulu yang saat ini sedang berada di RSBNH, tiga orang diantaranya merupakan warga Bandarlampung. Jadi, kita akan terus memantau perkembangan kesehatannya," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandarlampung, Ahmad Nurizki, di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan, ketika mendapatkan informasi kedatangan rombongan tersebut, sesuai perintah Wali kota Bandarlampung Herman HN maka pihaknya langsung bersiaga di titik-titik yang kemungkinan akan dilewati agar mereka tidak langsung pulang ke kediamannya
"Kita saat dapat info mereka akan kembali langsung membuat tiga titik posko yakni di Sukarame karena kemungkinana bisa langsung menuju Jatimulyo, kemudian jalur tengah kita antisipasi di pos Rajabasa, lalu di jalur pesisir, kita pasang di pos dekat Bukit Kemiling Permai (BKP) yang berbatasan dengan Pesawaran," jelasnya
Namun, lanjutnya, saat rombongan jamaah tablig tersebut sampai di Lampung pada Rabu (1/4) pukul 06.00 pagi menggunakan mobil travel berjenis elf dan mereka langsung menuju rumah sakit rujukan RSBNH dengan kesadaran sendiri.
"Kepulangan mereka memang sudah dikoordinasikan oleh pihak kepolisian Bengkulu, Lampung Selatan dan Bandarlampung, tapi karena tidak ingin ambil risiko rombongan jamaah ini meminta langsung dibawa ke RSBNH kepada sopir yang membawanya," jelasnya.
Sesampai di rumah sakit rujukan, kata dia, tim medis langsung melakukan protokol kesehatan dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan lainnya.
"Mereka dianjurkan untuk tetap diisolasi selama 14 hari sebab saat ini rombongan tersebut sudah termasuk orang dalam pantauan (ODP)," katanya.
Rizki pun mengimbau kepada tiga warga Kota Bandarlampung untuk mengikuti protokol kesehatan yang berlaku dan tetap dikarantina di RSBNH selama 14 hari meskipun keadaannya stabil dan sehat.
"Kami juga memastikan akan memantau mereka ketika telah pulang ke rumahnya masing-masing," katanya.