Jakarta (ANTARA) - Pemerintah China mencatat 1.541 kasus COVID-19 tanpa gejala sama sekali,  dan  205 diantaranya merupakan kasus impor.

Untuk pertama kalinya data tersebut diungkapkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Selasa (31/3), setelah mendapatkan desakan dari masyarakat agar lembaga tertinggi kesehatan itu transparan tentang data orang tanpa gejala.

Persoalan tersebut merupakan salah satu risiko dalam memerangi pandemi, terutama terkait kekhawatiran yang makin meningkat dalam penyebaran virus misterius tersebut.
Baca juga: China catat 48 pengidap baru virus corona

Sebelumnya, pemerintah China tidak mempublikasikan jumlah mereka, demikian Caixin Global.

NHC berjanji akan mencantumkan data tanpa gejala tersebut dalam laporan harian epidemi.

Sementara itu dalam keterangan tertulis Perdana Menteri China Li Keqiang yang diterima ANTARA, Rabu, menekankan pentingnya upaya pengendalian virus lebih ketat lagi meskipun jumlah gejala infeksi berhasil dikendalikan.

Di China, beberapa orang yang tidak memiliki gejala klinis COVID-19 namun hasilnya ternyata positif, umumnya dikarantina di pusat isolasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Mereka dirawat dan dikategorikan dalam kasus positif jika mengalami gejala COVID-19 selama menjalani karantina.
Baca juga: China pantau kemungkinan gelombang kedua infeksi virus corona karena kasus impor
 

Pewarta : M. Irfan Ilmie
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024