Bogor (ANTARA) - Warga Kota Bogor berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah dua orang lagi yang meninggal dunia dalam pengawasan di rumah sakit pada Kamis hari ini, sehingga semuanya menjadi tujuh orang.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, sebagai Juru Bicara Pemerintah Kota Bogor untuk Siaga Corona, mengatakan hal itu melalui pernyataan tertulisnya, di Kota Bogor, Jumat.
Menurut Sri Nowo Retno yang akrab disapa Retno, ketujuh orang PDP yang meninggal dunia itu seluruhnya telah menjalani tes swab untuk mendeteksi virus corona. "Sampel tesnya sudah dikirim ke Laboratorium di Litbangkes Kementerian Kesehatan dan masih menunggu hasilnya," katanya,
Sementara itu, jumlah warga Kota Bogor yang berstatus PDP jumlahnya bertambah empat orang lagi pada Jumat hari ini, sehingga seluruhnya menjadi 37 orang. "Dari jumlah total itu, ada sebanyak tujuh PDP yang dinyatakan sudah selesai pengawasan atau sudah sehat, sementara 24 orang masih dirawat di rumah sakit," kata Retno.
Kemudian, warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah dua orang lagi, pada Jumat hari ini, sehingga jumlah seluruhnya menjadi sembilan orang. "Dari jumlah tersebut, satu orang di antaranya telah meninggal dunia, sedangkan delapan orang lainnya masih dirawat di rumah sakit," katanya.
Sedangkan, warga Kota Bogor berstatus orang dalam pemantauan (ODP) jumlahnya bertambah 22 orang lagi, pada Jumat hari ino, sehingga seluruhnya menjadi 589 orang.
Dari jumlah total tersebut, menurut Retno, OPD yang dinyatakan sudah selesai pemantauan atau sudah sehat sebanyak 45 orang, sehingga ODP yang masih dalam pemantauan ada sebanyak 544 orang.
Sementara itu, data pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam aplikasi PIKOBAR, hingga Jumat 27 Maret 2020, pukul 11.30 WIB, menyebutkan, total kasus positif COVID-19 ada 78 kasus, meliputi lima sembuh dan 11 meninggal.
Dari 11 kasus meninggal tersebut, dua kasus di Kota Bandung, Kota Bogor (1), Kota Depok (1), Kabupaten Bekasi (3), Kota Cimahi (1), Kabupaten Bandung (2) dan Kabupaten Kuningan (1). Sedangkan, orang dalam pemantauan (ODP) ada 3.703 kasus dan pasien dalam pengawasan (PDP) ada 578 kasus.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, sebagai Juru Bicara Pemerintah Kota Bogor untuk Siaga Corona, mengatakan hal itu melalui pernyataan tertulisnya, di Kota Bogor, Jumat.
Menurut Sri Nowo Retno yang akrab disapa Retno, ketujuh orang PDP yang meninggal dunia itu seluruhnya telah menjalani tes swab untuk mendeteksi virus corona. "Sampel tesnya sudah dikirim ke Laboratorium di Litbangkes Kementerian Kesehatan dan masih menunggu hasilnya," katanya,
Sementara itu, jumlah warga Kota Bogor yang berstatus PDP jumlahnya bertambah empat orang lagi pada Jumat hari ini, sehingga seluruhnya menjadi 37 orang. "Dari jumlah total itu, ada sebanyak tujuh PDP yang dinyatakan sudah selesai pengawasan atau sudah sehat, sementara 24 orang masih dirawat di rumah sakit," kata Retno.
Kemudian, warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah dua orang lagi, pada Jumat hari ini, sehingga jumlah seluruhnya menjadi sembilan orang. "Dari jumlah tersebut, satu orang di antaranya telah meninggal dunia, sedangkan delapan orang lainnya masih dirawat di rumah sakit," katanya.
Sedangkan, warga Kota Bogor berstatus orang dalam pemantauan (ODP) jumlahnya bertambah 22 orang lagi, pada Jumat hari ino, sehingga seluruhnya menjadi 589 orang.
Dari jumlah total tersebut, menurut Retno, OPD yang dinyatakan sudah selesai pemantauan atau sudah sehat sebanyak 45 orang, sehingga ODP yang masih dalam pemantauan ada sebanyak 544 orang.
Sementara itu, data pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam aplikasi PIKOBAR, hingga Jumat 27 Maret 2020, pukul 11.30 WIB, menyebutkan, total kasus positif COVID-19 ada 78 kasus, meliputi lima sembuh dan 11 meninggal.
Dari 11 kasus meninggal tersebut, dua kasus di Kota Bandung, Kota Bogor (1), Kota Depok (1), Kabupaten Bekasi (3), Kota Cimahi (1), Kabupaten Bandung (2) dan Kabupaten Kuningan (1). Sedangkan, orang dalam pemantauan (ODP) ada 3.703 kasus dan pasien dalam pengawasan (PDP) ada 578 kasus.