Bandarlampung (ANTARA) - Setelah berhasil mengiringi “fashion show”, gamelan untuk pertama kalinya juga mengiringi yoga dalam acara “Gamelan-Yoga” yang diselenggarakan pada akhir pekan lalu (15/3) di salah satu pusat seni, industri kreatif, pameran dan komersial Kota Moskow, Rusia “Flacon Design District”, yang juga merupakan kompleks bangunan bekas pabrik yang telah berumur 150 tahun.

Keterangan KBRI Moskow yang diterima di Bandarlampung, Sabtu menyebutkan acara ini merupakan kolaborasi antara gamelan dengan yoga. Alunan musik gamelan mengiringi rangkaian aktivitas meditasi yoga yang dilakukan 63 peserta warga Rusia dan dipandu oleh Gyan Jorge, seorang instruktur Yoga asal Ekuador yang bekerja di Pusat Yoga “Otkrity Mir” Moskow. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari “Flacon Design District” dan sebuah majalah yoga terbesar di Rusia, “Journal Yoga”.

Selama sekitar 2 jam, sebelas orang warga Rusia anggota sanggar binaan KBRI Moskow, “Gamelan Dadali” bersama sang pelatih, Ki Tri Koyo, memainkan gamelan secara langsung dengan menampilkan beberapa lagu seperti Ladrang Wilujeng, Asmarandana dan gending serta lagu Lirihan.

"Kolaborasi permainan gamelan yang mengiringi langsung meditasi yoga merupakan sesuatu yang unik karena baru kali ini diadakan di Rusia”, ujar Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi. Ditambahkan pula, “Respon warga Rusia terhadap kegiatan ini juga positif dan mereka melihat hal ini sebagai sesuatu yang baru dan sangat menarik”, tambah Dubes Wahid.

 “Kegiatan seperti ini tidak hanya merupakan sesuatu yang unik, tetapi juga kreatif dan hal baru yang sangat menarik bagi kami dan juga warga Rusia, khususnya di kota Moskow”, ungkap Kirill Paravaev, Area Producer “Flacon Design District”, yang turut hadir saat pembukaan acara.

 Selain warga Moskow, ada pula peserta yang datang dari kota Saratov yang berjarak sekitar 850 km dari Moskow atau sekitar 14 jam perjalanan dengan kereta api. 

“Saya sangat terkesan dengan acara ini. Ini merupakan pengalaman spesial yang tidak akan saya lupakan. Saya merasa beruntung memiliki kesempatan ini dan mengenal budaya negara lain, yaitu Indonesia sambil bermeditasi”, ujar Aleksey Gorbunov, seorang mahasiswa jurusan musik di The Saratov State Conservatoire (Saratov Conservatory).

 “Kolaborasi gamelan dan yoga ini menjadi bukti bahwa perpaduan dua jenis seni seperti ini tetap dimungkinkan di jaman modern ini. Saya berharap akan memiliki kesempatan lagi untuk mengikuti acara serupa di masa mendatang”, tambah Aleksey.

 Sementara Olga Gorskaya, seorang pengacara di Moskow yang juga mengikuti acara ini mengungkapkan, ”Saya pernah menyaksikan penampilan “Gamelan Dadali” pada acara Festival Indonesia tahun lalu dan menurut saya musik gamelan sebagai hal yang baru bagi saya sangatlah menarik dan luar biasa. Oleh karena itu, saya mengikuti acara ini. Saya sangat menikmati acara ini dan menurut saya format meditasi yoga sangat cocok dengan melodi gamelan. Alunan suara lembut gamelan mampu membawa alam meditasi saya lebih mendalam. Saat acara selesai, pikiran pertama yang terlintas adalah kapan saya dapat mengikuti acara seperti ini lagi. Acara ini cocok bagi warga kota metropolitan untuk menenangkan diri, bermeditasi diiringi alunan lembut musik gamelan”.

Sebagian besar warga Rusia menghargai nilai-nilai seni dan budaya, serta memiliki ketertarikan tinggi terhadap budaya ketimuran, termasuk Indonesia. Pada umumnya warga Rusia memandang budaya ketimuran sebagai sesuatu yang bernilai eksotik dan penuh inspirasi.

 

Pewarta : Triono Subagyo
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024