Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk meniadakan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di kawasan Sudirman- hamrin untuk mencegah penularan virus corona.
"Kegiatan hari minggu kita memiliki hari bebas kendaraan bermotor atau CFD untuk menjaga dan melindungi warga Jakarta dari potensi penularan (corona), maka dua minggu ke depan Pemprov DKI Jakarta meniadakan HBKB," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.
Menurut Anies, hal tersebut merupakan langkah pencegahan DKI Jakarta dengan meminimalisir kontak fisik warga di ruang publik.
Baca juga: Gubernur DKI Jakarta kumpulkan 190 direktur RS se-Jakarta untuk bahas corona
Selama dua pekan ditiadakan, Pemprov DKI Jakarta akan mengulas dan melihat perkembangan dari virus corona yang saat ini melanda Indonesia.
"Sesudah dua minggu ke depan kita akan pantau lagi, kita lakukan sambil melihat perkembangan penularan corona virus ini," ujar Anies.
Menurut Anies langkah pencegahan awal ini berkaca dari negara-negara yang penyebaran corona virusnya cepat.
Baca juga: Akibat corona, Formula E di Monas resmi ditunda
"Di beberapa tempat kita cek baik di Itali maupun Iran mereka cenderung tidak ketat dalam membatasi ruang interaksi. Begitu meningkat drastis baru dilakukan pengetatan, tapi yang ketat dari awal ada Singapore, Vietnam, Selandia Baru, mereka melakukan pengendalian itu. Kami di Jakarta mengambil rute pengetatan di awal," kata Anies.
Selain meniadakan HBKB, dalam kesempatan yang sama Anies juga mengumumkan menunda perhelatan balap mobil listrik Formula E di Jakarta yang direncanakan dihelat tanggal 6 Juni 2020.
Baca juga: Grand Prix F1 Bahrain digelar tanpa penonton
Hingga saat ini terhitung sebanyak 27 orang dirawat di rumah sakit rujukan yang ada di RSPI Sulianti Saroso dan RSUP Persahabatan akibat terpapar virus corona.
"Kegiatan hari minggu kita memiliki hari bebas kendaraan bermotor atau CFD untuk menjaga dan melindungi warga Jakarta dari potensi penularan (corona), maka dua minggu ke depan Pemprov DKI Jakarta meniadakan HBKB," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.
Menurut Anies, hal tersebut merupakan langkah pencegahan DKI Jakarta dengan meminimalisir kontak fisik warga di ruang publik.
Baca juga: Gubernur DKI Jakarta kumpulkan 190 direktur RS se-Jakarta untuk bahas corona
Selama dua pekan ditiadakan, Pemprov DKI Jakarta akan mengulas dan melihat perkembangan dari virus corona yang saat ini melanda Indonesia.
"Sesudah dua minggu ke depan kita akan pantau lagi, kita lakukan sambil melihat perkembangan penularan corona virus ini," ujar Anies.
Menurut Anies langkah pencegahan awal ini berkaca dari negara-negara yang penyebaran corona virusnya cepat.
Baca juga: Akibat corona, Formula E di Monas resmi ditunda
"Di beberapa tempat kita cek baik di Itali maupun Iran mereka cenderung tidak ketat dalam membatasi ruang interaksi. Begitu meningkat drastis baru dilakukan pengetatan, tapi yang ketat dari awal ada Singapore, Vietnam, Selandia Baru, mereka melakukan pengendalian itu. Kami di Jakarta mengambil rute pengetatan di awal," kata Anies.
Selain meniadakan HBKB, dalam kesempatan yang sama Anies juga mengumumkan menunda perhelatan balap mobil listrik Formula E di Jakarta yang direncanakan dihelat tanggal 6 Juni 2020.
Baca juga: Grand Prix F1 Bahrain digelar tanpa penonton
Hingga saat ini terhitung sebanyak 27 orang dirawat di rumah sakit rujukan yang ada di RSPI Sulianti Saroso dan RSUP Persahabatan akibat terpapar virus corona.