Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui KBRI Bogota memasarkan potensi pariwisata Indonesia pada pameran Vitrina Turistica yang diselenggarakan di ibu kota Kolombia itu pada 26-28 Februari 2020.
Dengan pengunjung pameran yang mencapai 40.000 orang, Indonesia tampil sebagai negara Asia yang unik dengan mengedepankan Bali sebagai daerah tujuan favorit.
Para pengunjung juga menyatakan antusiasmenya terhadap lima tujuan super prioritas yakni Borobudur, Labuan Bajo, Danau Toba, Likupang, dan Mandalika.
“Sangat menyenangkan meskipun di tengah situasi pariwisata dunia yang sangat sulit akhir-akhir ini, ternyata masih banyak masyarakat Kolombia yang mengunjungi stan Indonesia dan menyatakan keinginan untuk berkunjung ke Indonesia," kata Duta Besar RI untuk Kolombia Priyo Iswanto di sela-sela pameran, seperti disampaikan keterangan tertulis KBRI Bogota, Selasa.
"Ini berkat paket khusus yang ditawarkan oleh teman-teman agen wisata dari Indonesia dan juga kebijakan pemerintah Indonesia untuk meniadakan pajak hotel dan restoran di destinasi wisata Indonesia," katanya.
Dubes Priyo Iswanto optimistis jumlah pelancong dari Kolombia akan meningkat setelah agen perjalanan asal Indonesia yang hadir dalam pameran tersebut mendapatkan mitra lokal kelas menengah ke atas guna menjalin dan meningkatkan kerja sama dalam waktu dekat.
Berdasarkan percakapan dengan para pengunjung dan juga diakui agen perjalanan, terdapat prospek yang sangat besar untuk menarik wisawatan dari Kolombia baik secara individual maupun keluarga dengan masa tinggal 7-14 hari.
Namun, publik Kolombia merasa pilihan penerbangan menuju Indonesia kurang banyak sehingga pilihannya terbatas. Untuk menyiasati tantangan pilihan penerbangan ini, pihak swasta akan mengembangkan program yang mengkombinasikan paket wisata di lokasi transit sebelum sampai di Indonesia.
Indonesia melalui KBRI Bogota berpartisipasi dalam pameran pariwisata Vitrina Turistica di Bogota, Kolombia, 26-28 Februari 2020. (KBRI Bogota)k
Vitrina Turistica adalah pameran tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Agen Wisata Kolombia dan telah menjadi salah satu pameran terbesar di Amerika Latin.
Berbeda dari tahun sebelumnya, Vitrina Turistica tahun ini diikuti oleh 35 negara dan dibuka oleh Presiden Kolombia Ivan Duque yang menaruh perhatian besar pada sektor pariwisata untuk pembangunan ekonomi.
Lima negara Asia berpartisipasi pada pameran ini yaitu India, Indonesia, Korea Selatan, Persatuan Emirat Arab, dan Thailand.
Indonesia merasa perlu berpartisipasi pada Vitrina Turistica dari tahun ke tahun untuk menarik wisatawan Amerika Latin karena potensi mereka yang sangat tinggi yaitu keberadaan kelas menengah ke atas yang cukup besar dan kultur berwisata ke luar negeri setiap tahun.
Dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa, pertumbuhan ekonomi Kolombia tercatat 3,3 persen atau merupakan tertinggi di Amerika Latin dan masuk kategori negara pendapatan menengah ke atas.
Dengan jumlah outbound tourist 4,2 juta lebih, wisatawan asal Kolombia yang berkunjung ke Indonesia telah meningkat dalam tiga tahun terakhir, dari 5.051 wisatawan pada 2018 menjadi 6.312 pada 2019.
Dari statistik tersebut, Dubes Priyo yakin bahwa dalam beberapa tahun ke depan angka ini akan terus bertambah, terutama dengan rencana penandatanganan perjanjian bebas visa Indonesia-Kolombia yang akan semakin mendorong peningkatan kunjungan wisatawan Kolombia ke Indonesia.
Dengan pengunjung pameran yang mencapai 40.000 orang, Indonesia tampil sebagai negara Asia yang unik dengan mengedepankan Bali sebagai daerah tujuan favorit.
Para pengunjung juga menyatakan antusiasmenya terhadap lima tujuan super prioritas yakni Borobudur, Labuan Bajo, Danau Toba, Likupang, dan Mandalika.
“Sangat menyenangkan meskipun di tengah situasi pariwisata dunia yang sangat sulit akhir-akhir ini, ternyata masih banyak masyarakat Kolombia yang mengunjungi stan Indonesia dan menyatakan keinginan untuk berkunjung ke Indonesia," kata Duta Besar RI untuk Kolombia Priyo Iswanto di sela-sela pameran, seperti disampaikan keterangan tertulis KBRI Bogota, Selasa.
"Ini berkat paket khusus yang ditawarkan oleh teman-teman agen wisata dari Indonesia dan juga kebijakan pemerintah Indonesia untuk meniadakan pajak hotel dan restoran di destinasi wisata Indonesia," katanya.
Dubes Priyo Iswanto optimistis jumlah pelancong dari Kolombia akan meningkat setelah agen perjalanan asal Indonesia yang hadir dalam pameran tersebut mendapatkan mitra lokal kelas menengah ke atas guna menjalin dan meningkatkan kerja sama dalam waktu dekat.
Berdasarkan percakapan dengan para pengunjung dan juga diakui agen perjalanan, terdapat prospek yang sangat besar untuk menarik wisawatan dari Kolombia baik secara individual maupun keluarga dengan masa tinggal 7-14 hari.
Namun, publik Kolombia merasa pilihan penerbangan menuju Indonesia kurang banyak sehingga pilihannya terbatas. Untuk menyiasati tantangan pilihan penerbangan ini, pihak swasta akan mengembangkan program yang mengkombinasikan paket wisata di lokasi transit sebelum sampai di Indonesia.
Vitrina Turistica adalah pameran tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Agen Wisata Kolombia dan telah menjadi salah satu pameran terbesar di Amerika Latin.
Berbeda dari tahun sebelumnya, Vitrina Turistica tahun ini diikuti oleh 35 negara dan dibuka oleh Presiden Kolombia Ivan Duque yang menaruh perhatian besar pada sektor pariwisata untuk pembangunan ekonomi.
Lima negara Asia berpartisipasi pada pameran ini yaitu India, Indonesia, Korea Selatan, Persatuan Emirat Arab, dan Thailand.
Indonesia merasa perlu berpartisipasi pada Vitrina Turistica dari tahun ke tahun untuk menarik wisatawan Amerika Latin karena potensi mereka yang sangat tinggi yaitu keberadaan kelas menengah ke atas yang cukup besar dan kultur berwisata ke luar negeri setiap tahun.
Dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa, pertumbuhan ekonomi Kolombia tercatat 3,3 persen atau merupakan tertinggi di Amerika Latin dan masuk kategori negara pendapatan menengah ke atas.
Dengan jumlah outbound tourist 4,2 juta lebih, wisatawan asal Kolombia yang berkunjung ke Indonesia telah meningkat dalam tiga tahun terakhir, dari 5.051 wisatawan pada 2018 menjadi 6.312 pada 2019.
Dari statistik tersebut, Dubes Priyo yakin bahwa dalam beberapa tahun ke depan angka ini akan terus bertambah, terutama dengan rencana penandatanganan perjanjian bebas visa Indonesia-Kolombia yang akan semakin mendorong peningkatan kunjungan wisatawan Kolombia ke Indonesia.