Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan menargetkan untuk menjadi bagian destinasi wisata 11 Bali Baru di Indonesia yang berbasis sungai.
"Pemerintah Indonesia telah mencanangkan destinasi wisata 10 Bali baru di Indonesia. Dari kebijakan yang ada obyek wisatanya seputar gunung, pantai budaya dan lainnya. Namun berbasis sungai tidak ada. Nah, kita ciptakan sendiri menjadi 11 Bali Baru berbasis sungai," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin Ikhsan Alhaq saat konferensi pers bersama media di Banjarmasin, Selasa.
Baca juga: Jokowi berharap infrastruktur "Bali Baru" selesai 2020
Ikhsan mengatakan bahwa Pemerintah Kota Banjarmasin sangat beralasan menjadikan 11 Bali Baru di Indonesia karena potensi geografis daerah itu berupa banyaknya sungai.
"Banjarmasin dijuluki sebagai kota 1.000 sungai. Total sungai kita ada 102 dan tiga yang besar yakni Sungai Barito, Sungai Martapura dan Sungai Kuin," kata dia.
Ikhsan menambahkan bahwa Banjarmasin itu tidak hanya terkenal dari sungai dimanfaatkan sebagai media untuk kegiatan mobilitas orang dan barang tetapi juga sudah sampai ke kebudayaan.
"Kemudian di sungai sudah sampai kepada sistem kepercayaan, tradisi, cerita-cerita ataupun dongeng - dongeng serta kebudayaan lainnya. Dengan pengembangan sudah ada bahkan Wali Kota Banjarmasin mendapat penghargaan Anugrah Kebudayaan," katanya pula.
Dengan potensi yang ada pemerintah melakukan sejumlah strategi promosi agar wisata di daerahnya menjadi tujuan bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
"Dalam waktu dekat tepatnya pada 21 - 22 Februari 2020 ini kita akan meluncurkan kalender wisata untuk diketahui berbagai pihak. Bahkan kita melibatkan agen perjalan wisata dari Bali untuk menyasar wisatawan mancanegara. Apalagi saat ini kita sudah ada penerbangan langsung Banjarmasin - Denpasar," katanya.
Baca juga: Wishnutama diminta tuntaskan Keppres 10 destinasi wisata
Lanjutnya, pelibatan anak muda dalam promosi juga tidak luput. Dengan kemajuan dunia digital sekumpulan anak muda yang diberi nama duta pariwisata (Patriot).
"Informasi di website kita juga ada, kemudian tidak kalah penting juga strategi kita berupa menjadikan Banjarmasin sebagai kota tempat pertemuan dan kegiatan di Indonesia. Hal itu seperti kegiatan Hari Pers Nasional 2020 yang sukses digelar serta berbagai kegiatan nasional lainnya," katanya.
Dalam konferensi pers dengan tema peran media dalam pengembangan wisata tersebut juga dihadiri Direktur Uji Kompetensi Wartawan PWI Pusat, Rajab Ritonga dan dari Dewan Pers, Jouhar.
Jouhar menyebutkan bahwa pers sangat mendukung upaya Pemerintah Kota Banjarmasin dalam memajukan pariwisata berbasis sungainnya.
"Kita sangat mendukung dan meminta media ikut bersama memajukan daerah ini. Kemudian kota saran kepada pemerintah kota dalam hal penataan sampah. Kebersihan dalam pariwisata sangat penting," ujar dia.
Sementara itu, Rajab Ritonga menyebutkan bahwa pariwisata dijual dengan pencitraan dan tidak terlepas dari peran media.
"Untuk para wartawan untuk peliputan wisata bisa membaca buku pedoman liputan wisata. Pariwisata tidak terlepas dari media," kata dia.
"Pemerintah Indonesia telah mencanangkan destinasi wisata 10 Bali baru di Indonesia. Dari kebijakan yang ada obyek wisatanya seputar gunung, pantai budaya dan lainnya. Namun berbasis sungai tidak ada. Nah, kita ciptakan sendiri menjadi 11 Bali Baru berbasis sungai," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin Ikhsan Alhaq saat konferensi pers bersama media di Banjarmasin, Selasa.
Baca juga: Jokowi berharap infrastruktur "Bali Baru" selesai 2020
Ikhsan mengatakan bahwa Pemerintah Kota Banjarmasin sangat beralasan menjadikan 11 Bali Baru di Indonesia karena potensi geografis daerah itu berupa banyaknya sungai.
"Banjarmasin dijuluki sebagai kota 1.000 sungai. Total sungai kita ada 102 dan tiga yang besar yakni Sungai Barito, Sungai Martapura dan Sungai Kuin," kata dia.
Ikhsan menambahkan bahwa Banjarmasin itu tidak hanya terkenal dari sungai dimanfaatkan sebagai media untuk kegiatan mobilitas orang dan barang tetapi juga sudah sampai ke kebudayaan.
"Kemudian di sungai sudah sampai kepada sistem kepercayaan, tradisi, cerita-cerita ataupun dongeng - dongeng serta kebudayaan lainnya. Dengan pengembangan sudah ada bahkan Wali Kota Banjarmasin mendapat penghargaan Anugrah Kebudayaan," katanya pula.
Dengan potensi yang ada pemerintah melakukan sejumlah strategi promosi agar wisata di daerahnya menjadi tujuan bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
"Dalam waktu dekat tepatnya pada 21 - 22 Februari 2020 ini kita akan meluncurkan kalender wisata untuk diketahui berbagai pihak. Bahkan kita melibatkan agen perjalan wisata dari Bali untuk menyasar wisatawan mancanegara. Apalagi saat ini kita sudah ada penerbangan langsung Banjarmasin - Denpasar," katanya.
Baca juga: Wishnutama diminta tuntaskan Keppres 10 destinasi wisata
Lanjutnya, pelibatan anak muda dalam promosi juga tidak luput. Dengan kemajuan dunia digital sekumpulan anak muda yang diberi nama duta pariwisata (Patriot).
"Informasi di website kita juga ada, kemudian tidak kalah penting juga strategi kita berupa menjadikan Banjarmasin sebagai kota tempat pertemuan dan kegiatan di Indonesia. Hal itu seperti kegiatan Hari Pers Nasional 2020 yang sukses digelar serta berbagai kegiatan nasional lainnya," katanya.
Dalam konferensi pers dengan tema peran media dalam pengembangan wisata tersebut juga dihadiri Direktur Uji Kompetensi Wartawan PWI Pusat, Rajab Ritonga dan dari Dewan Pers, Jouhar.
Jouhar menyebutkan bahwa pers sangat mendukung upaya Pemerintah Kota Banjarmasin dalam memajukan pariwisata berbasis sungainnya.
"Kita sangat mendukung dan meminta media ikut bersama memajukan daerah ini. Kemudian kota saran kepada pemerintah kota dalam hal penataan sampah. Kebersihan dalam pariwisata sangat penting," ujar dia.
Sementara itu, Rajab Ritonga menyebutkan bahwa pariwisata dijual dengan pencitraan dan tidak terlepas dari peran media.
"Untuk para wartawan untuk peliputan wisata bisa membaca buku pedoman liputan wisata. Pariwisata tidak terlepas dari media," kata dia.