Lampung Timur (ANTARA) - Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kabupaten Lampung Timur Rizal Ismail mengingatkan masyarakat agar jangan mudah percaya terhadap fenomena munculnya kerajaan-kerajaan baru yang belakangan ini viral.
Rizal Ismail dihubungi di Lampung Timur, Senin (20/1) mengatakan kerajaan nusantara berdiri sebelum negara Indonesia merdeka. Jika kerajaan itu muncul di era sekarang, bisa dipertanyakan klaimnya itu.
Apalagi orang yang mengaku raja itu mengajak orang untuk bergabung menjadi anggota kerajaan dengan membayar sejumlah uang.
"Itu penipuan," ujarnya.
Rizal Ismail menjelaskan, orang yang mengaku sebagai seorang raja harus disertai bukti-bukti kuat.
"Harus mendasar buktinya, kalau mengaku raja dan punya kerajaan," ujarnya.
Rizal Ismail yang juga Ratu Keratuan Melinting di Provinsi Lampung bergelar Sultan Ratu Idil Muhammad Tihang Igama IV atau Ratu Melinting ke XVII
menerangkan, untuk mengetahui raja atau kerajaan itu asli apa tidak, bisa ditelusuri dari silsilah keluarganya.
"Bisa ditelusuri silsilahnya, berapa generasi ke belakang," katanya.
Kemudian ada literatur masa lalu yang menerangkan.
"Kalau tidak ada literatur yang menerangkan, kerajaan itu berarti tidak ada, gampang menelusurinya," jelasnya.
Lalu terdapat fakta sejarah berupa benda peninggalan sejarah kerajaan yang ditinggalkan.
Berikutnya, ada pengakuan dari masyarakat sekitar.
"Karena orang disebut raja itu dari pengakuan masyarakat sekitar, tidak mengaku-ngaku sendiri," jelasnya.
Dia menambahkan, seorang raja juga menjalankan fungsi sosial dan budaya di tengah masyarakat. Karena raja yang asli meneruskan tradisi lama kerajaan.
"Raja juga punya tanggungjawab moral kepada masyarakat dan pemerintah. Kalau orang mengaku raja tapi tidak punya fungsi itu, itu bukan raja," tambahnya.
Rizal Ismail dihubungi di Lampung Timur, Senin (20/1) mengatakan kerajaan nusantara berdiri sebelum negara Indonesia merdeka. Jika kerajaan itu muncul di era sekarang, bisa dipertanyakan klaimnya itu.
Apalagi orang yang mengaku raja itu mengajak orang untuk bergabung menjadi anggota kerajaan dengan membayar sejumlah uang.
"Itu penipuan," ujarnya.
Rizal Ismail menjelaskan, orang yang mengaku sebagai seorang raja harus disertai bukti-bukti kuat.
"Harus mendasar buktinya, kalau mengaku raja dan punya kerajaan," ujarnya.
Rizal Ismail yang juga Ratu Keratuan Melinting di Provinsi Lampung bergelar Sultan Ratu Idil Muhammad Tihang Igama IV atau Ratu Melinting ke XVII
menerangkan, untuk mengetahui raja atau kerajaan itu asli apa tidak, bisa ditelusuri dari silsilah keluarganya.
"Bisa ditelusuri silsilahnya, berapa generasi ke belakang," katanya.
Kemudian ada literatur masa lalu yang menerangkan.
"Kalau tidak ada literatur yang menerangkan, kerajaan itu berarti tidak ada, gampang menelusurinya," jelasnya.
Lalu terdapat fakta sejarah berupa benda peninggalan sejarah kerajaan yang ditinggalkan.
Berikutnya, ada pengakuan dari masyarakat sekitar.
"Karena orang disebut raja itu dari pengakuan masyarakat sekitar, tidak mengaku-ngaku sendiri," jelasnya.
Dia menambahkan, seorang raja juga menjalankan fungsi sosial dan budaya di tengah masyarakat. Karena raja yang asli meneruskan tradisi lama kerajaan.
"Raja juga punya tanggungjawab moral kepada masyarakat dan pemerintah. Kalau orang mengaku raja tapi tidak punya fungsi itu, itu bukan raja," tambahnya.