Tanggamus (ANTARA) - Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) optimistis tahun 2020, Kabupaten Tanggamus akan mampu menyabet gelar kabupaten layak anak (KLA).
"Pemprov berupaya menjadikan Lampung sebagai provinsi ramah perempuan dan anak, dalam rangka menghadapi KLA pada Maret 2020 mendatang dan Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dari Presiden Republik Indonesia, baik untuk tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," ujar Nunik, di Tanggamus, Kamis.
Sebelumnya, Wagub Nunik bekerjasama dengan Dinas Kesehatan telah melaksanakan senam gerakan masyarakat sehat dan makan buah bersama sejumlah siswa siswi di Tanggamus dalam rangka membangun keluarga yang sehat, cerdas dan berkualitas.
Pemerintah Provinsi Lampung, lanjut dia, saat ini terus melakukan langkah intervensi untuk menekan angka gizi buruk di Provinsi Lampung yang menjadi pemicu munculnya kasus terhambatnya pertumbuhan tinggi badan pada seorang anak.
Terkait stunting, Wagub mengatakan hal itu tidak dapat disembuhkan. Satu- satunya upaya yang dapat dilakukan melalui pencegahan.
Karena itu, menurut Wagub, diperlukan dukungan kerja sama dan sinergitas dengan semua pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Tanggamus, agar kasus stunting dapat diantisipasi sedini mungkin.
“Stunting di Provinsi Lampung persentasenya sudah turun di bawah angka nasional yang mencapai 29 persen dan kita 27 persen. Artinya Lampung sudah di bawah rata rata nasional," kata Nunik.
Pemerintah sendiri, lanjut Wagub, telah mengapresiasi capaian yang didapat oleh Provinsi Lampung. Namun Pemprov tidak berpuas diri di angka itu.
"Kalau bisa nol, maka dari itu kita akan mengelilingi 15 kabupaten/kota untuk menjadikan Lampung sebagai provinsi layak anak dan bebas stunting,” kata Nunik.
"Pemprov berupaya menjadikan Lampung sebagai provinsi ramah perempuan dan anak, dalam rangka menghadapi KLA pada Maret 2020 mendatang dan Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dari Presiden Republik Indonesia, baik untuk tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," ujar Nunik, di Tanggamus, Kamis.
Sebelumnya, Wagub Nunik bekerjasama dengan Dinas Kesehatan telah melaksanakan senam gerakan masyarakat sehat dan makan buah bersama sejumlah siswa siswi di Tanggamus dalam rangka membangun keluarga yang sehat, cerdas dan berkualitas.
Pemerintah Provinsi Lampung, lanjut dia, saat ini terus melakukan langkah intervensi untuk menekan angka gizi buruk di Provinsi Lampung yang menjadi pemicu munculnya kasus terhambatnya pertumbuhan tinggi badan pada seorang anak.
Terkait stunting, Wagub mengatakan hal itu tidak dapat disembuhkan. Satu- satunya upaya yang dapat dilakukan melalui pencegahan.
Karena itu, menurut Wagub, diperlukan dukungan kerja sama dan sinergitas dengan semua pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Tanggamus, agar kasus stunting dapat diantisipasi sedini mungkin.
“Stunting di Provinsi Lampung persentasenya sudah turun di bawah angka nasional yang mencapai 29 persen dan kita 27 persen. Artinya Lampung sudah di bawah rata rata nasional," kata Nunik.
Pemerintah sendiri, lanjut Wagub, telah mengapresiasi capaian yang didapat oleh Provinsi Lampung. Namun Pemprov tidak berpuas diri di angka itu.
"Kalau bisa nol, maka dari itu kita akan mengelilingi 15 kabupaten/kota untuk menjadikan Lampung sebagai provinsi layak anak dan bebas stunting,” kata Nunik.