Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Sitti Rohmi Djalilah meresmikan Desa Wisata Bonjeruk, Kabupaten Lombok Tengah.
Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah dalam keterangan tertulis di Mataram, Rabu, mengatakan kunci untuk maju adalah kekompakan, bersinergi dan bergotong royong setiap elemen di desa, baik Kepala Dusun maupun Kepala Desa serta penggiat-penggiat Pokdarwis.
Menurut Wagub, keberhasilan sebuah desa adalah mengajak anak-anak muda desa berpikir untuk membangun desa menggunakan ilmu yang dimiliki sehingga desa tersebut akan maju ke depannya.
"Karena di zaman sekarang ini, kalau ingin maju bukan hanya sekedar bermodal indah saja, tetapi apakah kita bisa mengangkat keunikan yang kita punya dan bisa memanfaatkan informasi dan teknologi. Agar Desa Wisata Bonjeruk yang sudah indah ini bisa dikenal dan semua aspek yang ada di dalamnya harus dimaksimalkan," ungkap Wagub NTB.
Baca juga: Australia promosikan keindahan Pulau Lombok dan Sumbawa
Wakil Gubernur yang kerap disapa Ummi Rohmi tersebut juga mengingatkan kepada Kepala Desa untuk segera menyediakan Bank Sampah. Sebab, kemajuan sebuah Desa Wisata dapat dilihat dari kebersihannya dan tata kelola dari desa tersebut. Oleh karenanya, dua aspek tersebut harus ditingkatkan agar lebih profesional dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang ada.
"Mengedukasi masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah. Sampah plastik, beling, kertas dikelola dan dijual ke Bank Sampah, sisa makanan bisa menjadi pupuk organik dan dapat menghasilkan uang," jelasnya.
Pada kesempatan ini juga, Ummi Rohmi meminta agar posyandu di desa itu aktif dan menjadi posyandu keluarga. Posyandu Keluarga sendiri bukan hanya untuk melayani bayi dan ibu hamil saja tetapi melayani lansia.
"Kalau posyandunya sudah menjadi posyandu keluarga, desa wisata ini akan terdukung juga kesehatan masyarakat. Karena kita menjadi desa wisata warganya tidak boleh sakit. Nah, posyandu ini fungsinya untuk mengetahui lebih cepat penyakit yang diderita warga desa," ujarnya.
Baca juga: MUI mendorong NTB pusat destinasi wisata halal dunia
Wagub berharap semakin berkembang dan terus menjaga kekompakan khususnya untuk anak-anak muda untuk kebaikan bersama.
"Syarat untuk Desa Wisata bisa maju, Bank Sampahnya harus jalan, posyandunya harus menjadi posyandu keluarga. Desa Wisata tidak akan lengkap kalau warganya tidak sehat. Desa Wisata tidak akan bagus kalau tidak bersih. Oleh karena itu, agar desanya menjadi bersih, asri, lestari dan indah," katanya.
Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah dalam keterangan tertulis di Mataram, Rabu, mengatakan kunci untuk maju adalah kekompakan, bersinergi dan bergotong royong setiap elemen di desa, baik Kepala Dusun maupun Kepala Desa serta penggiat-penggiat Pokdarwis.
Menurut Wagub, keberhasilan sebuah desa adalah mengajak anak-anak muda desa berpikir untuk membangun desa menggunakan ilmu yang dimiliki sehingga desa tersebut akan maju ke depannya.
"Karena di zaman sekarang ini, kalau ingin maju bukan hanya sekedar bermodal indah saja, tetapi apakah kita bisa mengangkat keunikan yang kita punya dan bisa memanfaatkan informasi dan teknologi. Agar Desa Wisata Bonjeruk yang sudah indah ini bisa dikenal dan semua aspek yang ada di dalamnya harus dimaksimalkan," ungkap Wagub NTB.
Baca juga: Australia promosikan keindahan Pulau Lombok dan Sumbawa
Wakil Gubernur yang kerap disapa Ummi Rohmi tersebut juga mengingatkan kepada Kepala Desa untuk segera menyediakan Bank Sampah. Sebab, kemajuan sebuah Desa Wisata dapat dilihat dari kebersihannya dan tata kelola dari desa tersebut. Oleh karenanya, dua aspek tersebut harus ditingkatkan agar lebih profesional dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang ada.
"Mengedukasi masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah. Sampah plastik, beling, kertas dikelola dan dijual ke Bank Sampah, sisa makanan bisa menjadi pupuk organik dan dapat menghasilkan uang," jelasnya.
Pada kesempatan ini juga, Ummi Rohmi meminta agar posyandu di desa itu aktif dan menjadi posyandu keluarga. Posyandu Keluarga sendiri bukan hanya untuk melayani bayi dan ibu hamil saja tetapi melayani lansia.
"Kalau posyandunya sudah menjadi posyandu keluarga, desa wisata ini akan terdukung juga kesehatan masyarakat. Karena kita menjadi desa wisata warganya tidak boleh sakit. Nah, posyandu ini fungsinya untuk mengetahui lebih cepat penyakit yang diderita warga desa," ujarnya.
Baca juga: MUI mendorong NTB pusat destinasi wisata halal dunia
Wagub berharap semakin berkembang dan terus menjaga kekompakan khususnya untuk anak-anak muda untuk kebaikan bersama.
"Syarat untuk Desa Wisata bisa maju, Bank Sampahnya harus jalan, posyandunya harus menjadi posyandu keluarga. Desa Wisata tidak akan lengkap kalau warganya tidak sehat. Desa Wisata tidak akan bagus kalau tidak bersih. Oleh karena itu, agar desanya menjadi bersih, asri, lestari dan indah," katanya.