London (ANTARA) - Tim kesenian Kesatuan Bangsa Boarding School Yogyakarta berhasil menorehkan prestasi dengan menyabet berbagai penghargaan pada 12th International Folklore Festival "Interfolk in Russia" yang berlangsung di St. Petersburg, Rusia, 14-17 November lalu.
Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana menyebutkan festival diikuti 13 negara, yaitu Amerika Serikat, Belarus, Bulgaria, Estonia, India, Indonesia, Iran, Latvia, Prancis,Portugal, Rusia, Srilanka, dan Turki.
Penampilan tarian Aceh, Ratoeh Jaroe yang dibawakan 25 orang siswi SMP-SMA Kesatuan Bangsa Boarding School Yogyakarta menjadi perhatian tidak hanya para penonton yang hadir, tetapi juga dewan juri, katanya.
Sebelumnya, di babak penyisihan tim kesenian Kesatuan Bangsa Boarding School Yogyakarta berhasil menyisihkan tim-tim lainnya dan lolos ke grand final.
"Semangat siswi Kesatuan Bangsa Boarding School Yogyakarta ini sangat tinggi untuk memberikan penampilan yang terbaik. Di final penampilan mereka kembali memukau penonton dan dewan juri sehingga mereka memberikan penghargaan kepada tim Indonesia," katanya.
Dari penampilan tersebut, tim kesenian Kesatuan Bangsa Boarding School Yogyakarta menyabet berbagai penghargaan, tidak hanya Grand Prix, tetapi juga First Laurette Category Folk Dance, dan 3 Special Prize of The Jury, yaitu Star of Interfolk, For the High Level of Performance Skills, dan For the Best Musical Accompaniment of the Competition Program.
Hal yang menarik, ujarnya, penghargaan Star of Interfolk, yaitu juara favorit pilihan penonton, merupakan hasil voting seluruh penonton warga kota St. Petersburg.
Para penonton diberikan kertas yang berisi nama tim peserta final untuk dipilih. Hasil voting menunjukkan tim Indonesia berhasil menjadi juara dengan pilihan suara terbanyak.
Guru pembimbing SMP-SMA Kesatuan Bangsa Boarding School Yogyakarta yang turut mendampingi tim pada festival di St. Petersburg Yunita Wulandari menyatakan kegembiraan atas prestasi yang diraih para siswi didiknya.
Keberhasilan ini bukan hanya membawa nama sekolah, tetapi juga bangsa Indonesia. “Latihan yang intensif selama tiga bulan terakhir membuahkan hasil yang menjadi kebanggaan kita bersama,” ujar Yunita.
Sementara itu Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M . Wahid Supriyadi, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas prestasi yang diraih tim kesenian Indonesia. Keikutsertaan ini sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia di Rusia.
Interfolk in Rusia adalah festival tahunan di St. Petersburg yang bertujuan meningkatkan saling pengertian, memperkuat solidaritas, memperkaya budaya, dan mempromosikan kerja sama dan pertukaran budaya internasional.
Tuan rumah Rusia mengikutsertakan tim kesenian dari berbagai kota, seperti Moskow, St. Petersbrug, Tver, Beryozovsky, Obinsk, Naberezhnye Chelny, Yakutsk, dan Irkutsk.
Sebelumnya, Tim kesenian Sekolah Kesatuan Bangsa Yogyakarta memberikan pengenalan budaya Indonesia berupa pelatihan tarian Aceh kepada para peserta festival lainnya.