Washington (ANTARA) - Amerika Serikat mengecam "penggunaan kekuatan seenaknya" di Hong Kong dan mendesak Beijing untuk melindungi kebebasan Hong Kong, kata pejabat senior pemerintahan Presiden Donald Trump pada Minggu (1711).
Kecaman itu dilontarkan saat massa bentrok dengan aparat kepolisian, yang menjebak mereka di dalam salah satu universitas utama.
"Kami mengecam penggunaan kekuatan yang tak dibenarkan dan mendesak semua pihak agar tidak terpancing kekerasan dan agar terlibat dalam dialog yang konstruktif," kata pejabat tersebut.
"Seperti yang telah disampaikan Presiden, Amerika Serikat berharap Beijing menghormati komitmen mereka terhadap Deklarasi gabungan China-Inggris dan melindungi kebebasan, sistem hukum serta kehidupan demokrasi Hong Kong," tambahnya.
Aparat Kepolisian Hong Kong mengepung Universitas Politeknik dan massa mengamuk di salah satu daerah wisata, setelah ketegangan berlangsung hampir dua hari berturut-turut. Keadaan itu mengundang kekhawatiran soal kemungkinan bentrokan berdarah.
Sumber: Reuters
Kecaman itu dilontarkan saat massa bentrok dengan aparat kepolisian, yang menjebak mereka di dalam salah satu universitas utama.
"Kami mengecam penggunaan kekuatan yang tak dibenarkan dan mendesak semua pihak agar tidak terpancing kekerasan dan agar terlibat dalam dialog yang konstruktif," kata pejabat tersebut.
"Seperti yang telah disampaikan Presiden, Amerika Serikat berharap Beijing menghormati komitmen mereka terhadap Deklarasi gabungan China-Inggris dan melindungi kebebasan, sistem hukum serta kehidupan demokrasi Hong Kong," tambahnya.
Aparat Kepolisian Hong Kong mengepung Universitas Politeknik dan massa mengamuk di salah satu daerah wisata, setelah ketegangan berlangsung hampir dua hari berturut-turut. Keadaan itu mengundang kekhawatiran soal kemungkinan bentrokan berdarah.
Sumber: Reuters