Waykanan (ANTARA) -
Wakil Bupati Waykanan Edward Antony memimpin upacara memperingati Hari Pahlawan di lapangan Serbaguna daerah setempat, untuk mengenang jasa pahlawan.
"Upacara ini untuk mengenang para pahlawan yang telah gugur saat merebut kemerdekaan Indonesia. Semoga kita semua bisa mengenang, dan mengaplikasikan jasa para pahlawan dengan mengikuti upacara ini," kata Edward Antony, di Blambangan Umpu, Minggu
Menurutnya, setiap 10 November, Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, sebagai momen reflektif untuk memberi makna atas pengorbanan para pahlawan kusuma bangsa, dengan menyalakan jiwa kepahlawanan dalam perjuangan mengisi kemerdekaan.
“Memperingati Hari Pahlawan ini didasarkan peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Peristiwa itu memberi kita pelajaran moral bahwa warisan terbaik para pahlawan bangsa. Jadi, seberat apapun tantangan yang dihadapi dan keterbatasan yang ada, tidak akan menyurutkan semangat perjuangan,” kata Edward.
Peristiwa perang mengingatkan bahwa kemerdekaan yang dirasakan saat ini tidaklah datang begitu saja, namun memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa dari para pendahulu negeri.
Semangat yang ditunjukkan para pahlawan dan pejuang tersebut hendaknya perlu terus ditumbuhkembangkan di dalam hati sanubari segenap insan Warga Negara Indonesia (WNI).
Semangat yang ditunjukkan para pahlawan dan pejuang tersebut hendaknya perlu terus ditumbuhkembangkan di dalam hati sanubari segenap insan Warga Negara Indonesia (WNI).
“Dengan Peringatan Hari Pahlwan diharapkan kita akan lebih menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan, sebagaimana ungkapan salah seorang The Founding Fathers kita Bung Karno yang menyatakan bahwa hanya bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dapat menjadi bangsa yang besar,” katanya.
Edwar menjelaskan, melalui peringatan Hari Pahlawan membangkitkan semangat berinovasi bagi anak-anak bangsa untuk menjadi pahlawan masa kini, sebagaimana tema peringatan hari pahlawan tahun ini.
Menurut dia, dahulu semangat kepahlawanan ditunjukkan melalui pengorbanan tenaga, harta bahakan nyawa. Sekarang, untuk menjadi pahlawan, bukan hanya mereka yang berjuang mengangkat senjata mengusir penjajah.
Menurut dia, dahulu semangat kepahlawanan ditunjukkan melalui pengorbanan tenaga, harta bahakan nyawa. Sekarang, untuk menjadi pahlawan, bukan hanya mereka yang berjuang mengangkat senjata mengusir penjajah.
“Tetapi kita juga bisa, dengan cara menorehkan prestasi di berbagai bidang kehidupan, memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, membawa harum nama bangsa di mata internasional,” ujarnya.
Dengan menjadikan diri sebagai pahlawan masa kini, lanjutnya, maka permasalahan yang melanda bangsa dewasa ini dapat teratasi. Untuk itu marilah kita terus menerus berupaya memupuk nilai kepahlawanan agar tumbuh subur dalam hati sanubari segenap insan masyarakat Indonesia.