Jakarta (ANTARA) - Grup band Wali merilis lagu baru berjudul "Lamar Aku" yang juga sekaligus menjadi penanda 20 tahun kiprah mereka di industri musik Indonesia.
Wali dengan personelnya Apoy (gitar), Faank (vokalis), Ovie (keyboard) dan Tomi (drum) mengungkapkan bahwa formula lagu “Lamar Aku” ini tercetus dari banyaknya permintaan para penggemar yang meminta agar dibuat lagu bertempo pelan seperti di album-album awal mereka.
"Kita kembali ke lagu-lagu awal Wali yang minimalis, sederhana, to the point, permainan piano sederhana, Faank juga nyanyi sederhana,” ujar Apoy dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Sama halnya dengan lagu-lagu Wali yang lain, single “Lamar Aku” pun lahir dari fenomena yang ada di tengah masyarakat. Apoy menyebut, lagu ini didedikasikan bagi wanita yang sering menjadi korban gombal lelaki. Mereka dipacari, tapi belum tentu dilamar atau dinikahi.
“Perempuan itu jangan diberikan janji terus. Jangan kampanye, tapi tidak ditepati janjinya. Kalau serius, buruan lamar. Jangan dikasih kata-kata manis terus. Perempuan ingin bukti, bukan janji,” tambah Apoy.
Sementara itu, Faank mengaku bahwa membawakan lagu dengan teknik melow seperti masa awal ia menyanyikan lagu-lagu Wali, bukan perkara gampang. Selain karena faktor usia, ia juga sudah terbiasa menyanyikan lagu-lagu Wali dalam tempo cepat.
“Perbedaannya terasa banget. Dulu lepas. Sekarang lebih hati-hati. Saya juga bersyukur ada Apoy yang punya lagu, jadi bisa dibantu untuk menterjemahkan isi lagu,” jelas Faank.
Wali dengan personelnya Apoy (gitar), Faank (vokalis), Ovie (keyboard) dan Tomi (drum) mengungkapkan bahwa formula lagu “Lamar Aku” ini tercetus dari banyaknya permintaan para penggemar yang meminta agar dibuat lagu bertempo pelan seperti di album-album awal mereka.
"Kita kembali ke lagu-lagu awal Wali yang minimalis, sederhana, to the point, permainan piano sederhana, Faank juga nyanyi sederhana,” ujar Apoy dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Sama halnya dengan lagu-lagu Wali yang lain, single “Lamar Aku” pun lahir dari fenomena yang ada di tengah masyarakat. Apoy menyebut, lagu ini didedikasikan bagi wanita yang sering menjadi korban gombal lelaki. Mereka dipacari, tapi belum tentu dilamar atau dinikahi.
“Perempuan itu jangan diberikan janji terus. Jangan kampanye, tapi tidak ditepati janjinya. Kalau serius, buruan lamar. Jangan dikasih kata-kata manis terus. Perempuan ingin bukti, bukan janji,” tambah Apoy.
Sementara itu, Faank mengaku bahwa membawakan lagu dengan teknik melow seperti masa awal ia menyanyikan lagu-lagu Wali, bukan perkara gampang. Selain karena faktor usia, ia juga sudah terbiasa menyanyikan lagu-lagu Wali dalam tempo cepat.
“Perbedaannya terasa banget. Dulu lepas. Sekarang lebih hati-hati. Saya juga bersyukur ada Apoy yang punya lagu, jadi bisa dibantu untuk menterjemahkan isi lagu,” jelas Faank.