Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menduga pelaku penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto ada kaitannya dengan lima orang yang ditangkap membawa bom di Bekasi, Jawa Barat beberapa hari lalu.
"Ini ada kaitannya dengan lima yang kemarin ditangkap di Bekasi beberapa hari lalu. Yang merencanakan membom," ujar Budi Gunawan, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis.
Budi mengatakan BIN sudah memprediksi bahwa menjelang pelantikan (presiden, Red) itu memang ada rencana yang ingin dilakukan oleh Jamaah Ansharut Daulah (JAD), khususnya JAD Bekasi.
Budi melihat arah pergerakan pelaku yang kini menggunakan pisau untuk melakukan aksinya menjelang pelantikan presiden nanti. Namun. Budi belum berpikir JAD akan menggunakan bom.
Budi akan menginstruksikan jajarannya untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan adanya rencana susulan yang dilakukan JAD menjelang pelantikan presiden 20 Oktober 2019 nanti.
"Kita akan terus pantau, khususnya pelaku ini. Dalam waktu bersamaan, satuan tugas gabungan dari BIN dan Densus 88 sedang mengembangkan untuk mengambil yang lainnya," kata Budi.
Baca juga: Polisi periksa rumah keluarga penusuk Menkopolhukam Wiranto
Ditemui di tempat yang sama, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo belum berpikir akan meningkatkan pengamanan menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden nanti.
"Belum, kami belum berpikir ke arah sana," ujar Tjahjo.
Hal itu, karena Tjahjo meyakini kepolisian akan menumpas semua jaringan yang terkait dengan pelaku itu.
"Saya yakin polisi akan mengungkap dengan detail. Karena memang dia tergabung dalam jaringan. Dan sangat terencana sekali," ujar Tjahjo.
Baca juga: PBNU: penyerangan terhadap Wiranto tidak bisa dibenarkan