Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) gencar mengajak generasi milenial menjaga kebersihan laut Indonesia melalui acara Festival Sustainable Development Goals (SDGs) 2019.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa festival yang mengusung tema Sustainable Life for Our Ocean tersebut merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan terutama dalam bidang kebersihan dan kelautan.
“Acara ini mengedukasi tentang hal-hal penting dalam menjaga ekosistem kelautan mulai dari pelestarian biota laut, pemberdayaan masyarakat pesisir, pengembangan pariwisata, hingga pengelolaan sampah laut,” katanya di Fountain Area Plaza Senayan Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Ministry of Finance Festival di Pekanbaru dihadiri 200-an milenial
Menurut Bambang, generasi milenial mempunyai berbagai cara yang unik dalam menangani beragam masalah sampah dan kelautan sehingga bisa mengajak serta memberi pengaruh positif kepada masyarakat luas tentang kesadaran menjaga kebersihan lingkungan.
“Kita mencoba memperkenalkan kesadaran akan laut yang berkelanjutan kepada kalangan muda, tentunya banyak cara terutama yang paling dekat dengan gaya hidup mereka,” ujarnya.
Ia mencontohkan, SDGs Festival 2019 dipenuhi oleh banyak stan yang diisi oleh beragam karya kreatif dari kalangan muda seperti benda-benda terbuat dari plastik bekas dan ramah lingkungan, beragam makanan berbahan dasar sagu, hingga penyediaan platform untuk investasi di bidang perikanan.
Baca juga: Kaum milenial diajak kembali ke sawah melalui Festival Layang-layang Ngaran 2019
Bambang melanjutkan, generasi muda dapat membantu pemerintah mencapai target-target SDGs di Indonesia termasuk pada bidang kelautan itu sehingga diharapkan bisa semakin sadar tentang pentingnya laut sebagai penunjang serta komponen penting dalam kehidupan manusia.
“Kita ingin masalah tujuan wewenang berkelanjutan di bidang laut ini nantinya didorong oleh kalangan muda karena ini kan suatu proses panjang tidak boleh terputus dan harus semakin bagus di kemudian hari,” ujarnya.
Selain itu, hal ini juga sebagai salah satu pembuktian kepada negara-negara lain bahwa Indonesia mampu berkomitmen dalam menjaga kebersihan laut dengan mengurangi menggunakan dan membuang sampah plastik sembarangan.
“Kita ingin diakui bahwa meskipun Indonesia awalnya adalah pembuang sampah plastik yang besar, tapi sekarang kita sudah punya cara dan komitmen untuk menguranginya secara signifikan,” ujarnya.
Baca juga: Peserta Festival Milenial Keselamatan Berkendara Lampaui Target
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Aryo Hanggono juga menyebutkan berdasarkan penelitian oleh Jenna R Jambeck dari University of Georgia pada 2010 Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta dan ada 0,48 sampai 1,29 juta ton sampah plastik yang diduga mencemari lautan.
“Kita terkenal peringkat ke dua penyumbang sampah plastik setelah China, jadi harus ada aksi,” ujarnya.
Aryo menuturkan saat ini pihaknya sedang bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk melakukan program bersih-bersih pesisir pantai dan dasar laut serta bersama Kementerian Perhubungan untuk menangani tumpahan minyak di laut sekitaran Kepulauan Riau.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa festival yang mengusung tema Sustainable Life for Our Ocean tersebut merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan terutama dalam bidang kebersihan dan kelautan.
“Acara ini mengedukasi tentang hal-hal penting dalam menjaga ekosistem kelautan mulai dari pelestarian biota laut, pemberdayaan masyarakat pesisir, pengembangan pariwisata, hingga pengelolaan sampah laut,” katanya di Fountain Area Plaza Senayan Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Ministry of Finance Festival di Pekanbaru dihadiri 200-an milenial
Menurut Bambang, generasi milenial mempunyai berbagai cara yang unik dalam menangani beragam masalah sampah dan kelautan sehingga bisa mengajak serta memberi pengaruh positif kepada masyarakat luas tentang kesadaran menjaga kebersihan lingkungan.
“Kita mencoba memperkenalkan kesadaran akan laut yang berkelanjutan kepada kalangan muda, tentunya banyak cara terutama yang paling dekat dengan gaya hidup mereka,” ujarnya.
Ia mencontohkan, SDGs Festival 2019 dipenuhi oleh banyak stan yang diisi oleh beragam karya kreatif dari kalangan muda seperti benda-benda terbuat dari plastik bekas dan ramah lingkungan, beragam makanan berbahan dasar sagu, hingga penyediaan platform untuk investasi di bidang perikanan.
Baca juga: Kaum milenial diajak kembali ke sawah melalui Festival Layang-layang Ngaran 2019
Bambang melanjutkan, generasi muda dapat membantu pemerintah mencapai target-target SDGs di Indonesia termasuk pada bidang kelautan itu sehingga diharapkan bisa semakin sadar tentang pentingnya laut sebagai penunjang serta komponen penting dalam kehidupan manusia.
“Kita ingin masalah tujuan wewenang berkelanjutan di bidang laut ini nantinya didorong oleh kalangan muda karena ini kan suatu proses panjang tidak boleh terputus dan harus semakin bagus di kemudian hari,” ujarnya.
Selain itu, hal ini juga sebagai salah satu pembuktian kepada negara-negara lain bahwa Indonesia mampu berkomitmen dalam menjaga kebersihan laut dengan mengurangi menggunakan dan membuang sampah plastik sembarangan.
“Kita ingin diakui bahwa meskipun Indonesia awalnya adalah pembuang sampah plastik yang besar, tapi sekarang kita sudah punya cara dan komitmen untuk menguranginya secara signifikan,” ujarnya.
Baca juga: Peserta Festival Milenial Keselamatan Berkendara Lampaui Target
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Aryo Hanggono juga menyebutkan berdasarkan penelitian oleh Jenna R Jambeck dari University of Georgia pada 2010 Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta dan ada 0,48 sampai 1,29 juta ton sampah plastik yang diduga mencemari lautan.
“Kita terkenal peringkat ke dua penyumbang sampah plastik setelah China, jadi harus ada aksi,” ujarnya.
Aryo menuturkan saat ini pihaknya sedang bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk melakukan program bersih-bersih pesisir pantai dan dasar laut serta bersama Kementerian Perhubungan untuk menangani tumpahan minyak di laut sekitaran Kepulauan Riau.