Bandarlampung (ANTARA) - Mahasiswa IBI Darmajaya yang tergabung dalam UKM Artala dan Korps Sukarela PMI bersama Aksi Cepat Tanggap atau ACT menggalang dana peduli kemanusiaan untuk korban kericuhan Wamena, Papua.
"Penggalangan dana ini rencananya akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan," Kata Rektor IBI Darmajaya Firmansyah Yunialfi Alfian, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan, aksi yang dilakukan mahasiswanya merupakan sarana untuk berempati terhadap warga terdampak konflik kemanusiaan di Wamena, Papua, yang sedang tertimpa musibah.
Menurut dia, dengan aksi solidaritas tersebut pihaknya berharap bisa menjadi langkah untuk bermuhasabah diri dan bersyukur. Selain itu menjadi cara untuk memberikan edukasi kepedulian terhadap seluruh civitas akademika.
“Semoga dengan berbagi dengan sesama bisa membuat kita menjadi hamba yang bersyukur dan juga bisa membantu meringankan beban saudara-saudara di sana,” kata dia.
Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni pun mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh IBI Darmajaya tersebut.
Menurutnya saat ini ada puluhan korban meninggal dan tak kurang 10.000 warga yang terdampak konflik di Wamena sedang membutuhkan bantuan berupa santunan langsung kepada keluarga yang ditinggalkan.
"Di Lampung kami telah mendirikan posko Crisis Center seperti yang didirikan di Padang dan Makassar" kata dia.
Crisis Center ini, lanjutnya, akan memberikan informasi kepada publik tentang data dan situasi terkini dari Papua secara akurat. Masyarakat dapat mengunjungi dan mendapatkan informasi terkini tentang Wamena.
"Data-data yang crisis center yang dimiliki ACT berasal dari tim kami yang berada di Papua saat ini," ujar dia.
Ia berharap semua elemen masyarakat bergerak untuk membantu dan dengan bantuan ini para korban akan merasa disemangati untuk tetap sabar dan semoga saja kondisi pengungsi segera pulih kembali.