Pulau Tidung, Kepulauan Seribu (ANTARA) - Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu memiliki cara unik mengampanyekan pelestarian lingkungan kepada masyarakat khususnya generasi muda lewat pertunjukan musik.
Kepala Sudin Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Kepulauan Seribu, Cucu Ahmad Kurniawan di Pulau Tidung, Sabtu, mengatakan kampanye pelestarian lingkungan lewat musik dihelat dalam acara Eco Music Camp di Pulau Tidung, 20-22 September 2019.
"Eco Music Camp selain untuk mengenalkan wisata Kepulauan Seribu khususnya Tidung juga untuk mengkampanyekan pelestarian lingkungan," kata Cucu.
Cucu mengatakan, Eco Music Camp merupakan nama acara yang sudah berkeliling ke beberapa negara digagas oleh Franki Raden, seorang festival director asal Indonesia.
Pulau Tidung dipilih sebagai lokasi acara setelah dilakukan survei karena memiliki kekhususan di antara pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu.
Eco Music Camp memadukan pertunjukan musik dengan kegiatan-kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat kepulauan seperti pelestarian, workshop dan sebagainya.
Festival Director Eco Music Camp, Franki Raden menjelaskan penyelenggaraan kegiatan ini mengandung tiga unsur, yakni ecology, musik dan kemah atau camp.
"Isu utamanya bagaimana menggunakan unsur musik untuk membangkitkan kesadaran tentang pelestarian ekosistem," kata Franki.
Menurut dia, musik dipilihkan karena medium yang paling ampuh untuk bisa masuk ke generasi muda.
"Makanya musik medium yang paling power full mencapai tujuan mengkampanyekan tentang pelestarian ekosistem," kata Franki.
Berbeda dengan pertunjukan musik biasanya dilakukan di kota-kota atau daratan, Eco Music Camp memilih Kepulauan Seribu sebagai lokasi kegiatan.
Pengunjung dapat menikmati musik dalam suasana kepulauan, menyatu dengan alam, panggung didirikan di atas laut di antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil.
Penonton dapat menyaksikan musik berkelas dunia dari Jembatan Cinta yang memanjang sejauh 670 meter.
"Musik bisa didengarkan di mana saja, kenapa di Pulau Seribu tempat yang bisa membangun kesadaran kita akan lingkungan khususnya laut," kata Frenki.
Eco Music Camp menggandeng acara penting lainnya yang digelar bersamaan, yakni Oceanic Folk Festival Jakarta (OFF Jakarta) dan Festival Bahari 2019.
Berbagai acara menarik disiapkan seperti pesta kulinari laut dan demo masak oleh Chef Norman Ismail, pameran kerajinan, permainan anak-anak, kegiatan fun art
pertunjukan akrobat, pertunjukan layang-layang dan perlombaan dayung sampan.
Sementara artis nasional yang mengisi acara di antaranya Andi/Rif, Kamila Ong, Ino Ensemble, Jordy W and Standstill dan Hi Hip Kupang.
Sedangkan musisi dari luar negeri seperti Viva Brazil, Supa Kalulu dari Zimbabwe, Bennet Brandies dari USA, Han Bapeh dari Korea dan Sindhu Raj dari India.
Kepala Sudin Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Kepulauan Seribu, Cucu Ahmad Kurniawan di Pulau Tidung, Sabtu, mengatakan kampanye pelestarian lingkungan lewat musik dihelat dalam acara Eco Music Camp di Pulau Tidung, 20-22 September 2019.
"Eco Music Camp selain untuk mengenalkan wisata Kepulauan Seribu khususnya Tidung juga untuk mengkampanyekan pelestarian lingkungan," kata Cucu.
Cucu mengatakan, Eco Music Camp merupakan nama acara yang sudah berkeliling ke beberapa negara digagas oleh Franki Raden, seorang festival director asal Indonesia.
Pulau Tidung dipilih sebagai lokasi acara setelah dilakukan survei karena memiliki kekhususan di antara pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu.
Eco Music Camp memadukan pertunjukan musik dengan kegiatan-kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat kepulauan seperti pelestarian, workshop dan sebagainya.
Festival Director Eco Music Camp, Franki Raden menjelaskan penyelenggaraan kegiatan ini mengandung tiga unsur, yakni ecology, musik dan kemah atau camp.
"Isu utamanya bagaimana menggunakan unsur musik untuk membangkitkan kesadaran tentang pelestarian ekosistem," kata Franki.
Menurut dia, musik dipilihkan karena medium yang paling ampuh untuk bisa masuk ke generasi muda.
"Makanya musik medium yang paling power full mencapai tujuan mengkampanyekan tentang pelestarian ekosistem," kata Franki.
Berbeda dengan pertunjukan musik biasanya dilakukan di kota-kota atau daratan, Eco Music Camp memilih Kepulauan Seribu sebagai lokasi kegiatan.
Pengunjung dapat menikmati musik dalam suasana kepulauan, menyatu dengan alam, panggung didirikan di atas laut di antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil.
Penonton dapat menyaksikan musik berkelas dunia dari Jembatan Cinta yang memanjang sejauh 670 meter.
"Musik bisa didengarkan di mana saja, kenapa di Pulau Seribu tempat yang bisa membangun kesadaran kita akan lingkungan khususnya laut," kata Frenki.
Eco Music Camp menggandeng acara penting lainnya yang digelar bersamaan, yakni Oceanic Folk Festival Jakarta (OFF Jakarta) dan Festival Bahari 2019.
Berbagai acara menarik disiapkan seperti pesta kulinari laut dan demo masak oleh Chef Norman Ismail, pameran kerajinan, permainan anak-anak, kegiatan fun art
pertunjukan akrobat, pertunjukan layang-layang dan perlombaan dayung sampan.
Sementara artis nasional yang mengisi acara di antaranya Andi/Rif, Kamila Ong, Ino Ensemble, Jordy W and Standstill dan Hi Hip Kupang.
Sedangkan musisi dari luar negeri seperti Viva Brazil, Supa Kalulu dari Zimbabwe, Bennet Brandies dari USA, Han Bapeh dari Korea dan Sindhu Raj dari India.