Jakarta (ANTARA) - Aktris Tara Basro sudah berkali-kali bekerjasama dengan sutradara Joko Anwar, dan  dari semua itu "Perempuan Tanah Jahanam" adalah karya yang paling dia sukai. Judul itu adalah film terbaru Joko yang bakal tayang pada Oktober mendatang.

Sebelumnya, Tara pernah membintangi film garapan Joko berjudul "Pengabdi Setan" dan "A Copy of My Mind".

"Ini proyek yang sudah digodok Joko 10 tahun, berasa banget saat lagi baca skrip dan syuting, ini mungkin karyamu yang paling kusuka," ujar Tara dalam konferensi pers peluncuran trailer "Perempuan Tanah Jahanam" di Jakarta, Senin.


Dia mengaku langsung jatuh cinta dengan skenario yang dibacanya meski baru melahap lembar-lembar awal.

"Saya sudah tercengang karena ceritanya menarik," katanya.

Joko mengatakan film ini bercerita tentang keluarga, buah pikiran hasil kontemplasinya mengenai fungsi anggota keluarga. Naskahnya ia tulis ketika sedang punya banyak pikiran tentang keluarga.



Dalam "Perempuan Tanah Jahanam", Tara bermain sebagai Maya, gadis yang mengalami nasib buruk. Setelah mendapat serangan mendadak, Maya dapat informasi ada kemungkinan ia mendapat harta warisan di desa leluhurnya. Bersama temannya, Dini (Marissa Anita), Maya kembali ke kampung halaman.

Namun ia tidak menyadari masyarakat sudah berusaha mencari dan menghabisinya karena sebuah alasan. Ketika masa lalunya terungkap, Maya menemukan dirinya dalam pertarungan untuk menyelamatkan hidupnya.

"Perempuan Tanah Jahanam" juga dibintangi Asmara Abigail, Christine Hakim, Ario Bayu, Kiki Narendra, Tengku Rifnu, Zidni Hakim, Faradina Mufti, Abdurahman Arif, Mian Tiara, Eka Nusa Pertiwi, Aghniny Haque, Arswendy Bening Swara, Ramadhan Al Rasyid, dan Ical Tanjung.

Jajaran pemain juga diisi beberapa aktor yang baru pertama kali berakting dalam sebuah film. Pencarian pemain dilakukan di lokasi-lokasi syuting, termasuk di desa-desa sekitar Malang, Gempol, Lumbang, Bromo, Lumajang, Ijen, dan Banyuwangi.

Film "Perempuan Tanah Jahanam" tayang 17 Oktober 2019.
 

Pewarta : Nanien Yuniar
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024