Serang (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Banten menyiapkan sejumlah langkah dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke daerah itu, salah satunya melalui strategi pemasaran pariwisata dengan pendekatan produk wisata berdaya saing.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati di Serang, Rabu mengatakan, dalam upaya meningkatkan "superior market" pariwisata yang berbasis pada destinasi yang berdaya saing sehingga berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan, maka penting artinya menerapkan strategi pemasaran dengan melakukan beberapa langkah strategis.
"Konsep strategi pemasaran melalui pendekatan produk wisata yang berdaya saing ini, saya usulkan dalam proyek perubahan pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II Tahun 2019 yang sedang dilaksanakan di BPSDMD Provinsi Banten," kata Eneng Nurcahyati.
Ia mengatakan, untuk mewujudkan strategi pemasaran pariwisata Banten tersebut, pihaknya menyiapkan sejumlah langkah strategis diantaranya mengidentifikasi dan menetapkan produk wisata unggulan
(destinasi dan event) yang memiliiki daya saing, menyusun konsep citra daerah melalui branding destinasi/atraksi pariwisata sebagai produk wisata yang berdaya saing.
Selanjutnya, kata dia, pemanfaatan teknologi informasi melalui pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pariwisata Daerah Provinsi Banten (Simparda) berbasis digital serta kerjasama dengan stakeholders melalui berbagai tindakan kemitraan sebagai bentuk penguatan jejaring kelembagaan.
"Tujuan jangka pendek dua bulan ke depan diantaranya, tersedianya data clusterisasi destinasi dan event yang unggul dan berdaya saing, tersusunnya konsep branding pemasaran pariwisata Banten, tersedianya rancangan pengembangan aplikasi SIMPARDA berbasis digital serta adanya kesepakatan kerjasama dengan stakeholder dan instansi terkait dalam rangka penguatan jejaring kelembagaan," kata Eneng.
Ia mengatakan potensi pariwisata Provinsi Banten saat ini ada sekitar 344 destinasi wisata alam, sebanyak 231 destinasi wisata buatan, 591 destinasi wisata budaya dan religi serta sejumlah destinasi untuk wisata MICE.
Sedangkan jumlah kunjungan wisatawan ke Banten pada 2018 sekitar 327 ribu kunjungan atau 11,62 persen wisatawan mancanegara dan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta Tangerang mencapai 2.81 juta kunjungan.
"Data statistik wisatawan tahun 2018 di Banten, wisatawan nusantara inbond sebanyak 10.354.420 orang atau peringkat ke-7 nasional dan outbond 13.275.125 orang atau peringat ke-5 nasional," kata Eneng Nurcahyati.
Ia mengatakan, tujuan jangka panjang dari program tersebut adalah tersusunnya program kegiatan dalam rencana kerja tahunan terkait program kegiatan pemasaran, penetapan pedoman pemanfaatan branding pemasaran dan sistem aplikasi, selanjutnya tersedia aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis digital dan paket perjalanan wisata.
"Dengan tersedianya data clusterisasi destinasi dan event yang unggul dan berdaya saing memudahkan pengembangan destinasi yang berkelanjutan dan branding pemasaran pariwisata yang marketable memudahkan dalam melakukan pengembangan promosi pariwisata. Outcame-nya meningkatnya daya saing pemasaran pariwisata Banten (superior market) serta tingginya minat kunjungan wisatawan ke Banten," kata Eneng Nurcahyati.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati di Serang, Rabu mengatakan, dalam upaya meningkatkan "superior market" pariwisata yang berbasis pada destinasi yang berdaya saing sehingga berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan, maka penting artinya menerapkan strategi pemasaran dengan melakukan beberapa langkah strategis.
"Konsep strategi pemasaran melalui pendekatan produk wisata yang berdaya saing ini, saya usulkan dalam proyek perubahan pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II Tahun 2019 yang sedang dilaksanakan di BPSDMD Provinsi Banten," kata Eneng Nurcahyati.
Ia mengatakan, untuk mewujudkan strategi pemasaran pariwisata Banten tersebut, pihaknya menyiapkan sejumlah langkah strategis diantaranya mengidentifikasi dan menetapkan produk wisata unggulan
(destinasi dan event) yang memiliiki daya saing, menyusun konsep citra daerah melalui branding destinasi/atraksi pariwisata sebagai produk wisata yang berdaya saing.
Selanjutnya, kata dia, pemanfaatan teknologi informasi melalui pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pariwisata Daerah Provinsi Banten (Simparda) berbasis digital serta kerjasama dengan stakeholders melalui berbagai tindakan kemitraan sebagai bentuk penguatan jejaring kelembagaan.
"Tujuan jangka pendek dua bulan ke depan diantaranya, tersedianya data clusterisasi destinasi dan event yang unggul dan berdaya saing, tersusunnya konsep branding pemasaran pariwisata Banten, tersedianya rancangan pengembangan aplikasi SIMPARDA berbasis digital serta adanya kesepakatan kerjasama dengan stakeholder dan instansi terkait dalam rangka penguatan jejaring kelembagaan," kata Eneng.
Ia mengatakan potensi pariwisata Provinsi Banten saat ini ada sekitar 344 destinasi wisata alam, sebanyak 231 destinasi wisata buatan, 591 destinasi wisata budaya dan religi serta sejumlah destinasi untuk wisata MICE.
Sedangkan jumlah kunjungan wisatawan ke Banten pada 2018 sekitar 327 ribu kunjungan atau 11,62 persen wisatawan mancanegara dan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta Tangerang mencapai 2.81 juta kunjungan.
"Data statistik wisatawan tahun 2018 di Banten, wisatawan nusantara inbond sebanyak 10.354.420 orang atau peringkat ke-7 nasional dan outbond 13.275.125 orang atau peringat ke-5 nasional," kata Eneng Nurcahyati.
Ia mengatakan, tujuan jangka panjang dari program tersebut adalah tersusunnya program kegiatan dalam rencana kerja tahunan terkait program kegiatan pemasaran, penetapan pedoman pemanfaatan branding pemasaran dan sistem aplikasi, selanjutnya tersedia aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis digital dan paket perjalanan wisata.
"Dengan tersedianya data clusterisasi destinasi dan event yang unggul dan berdaya saing memudahkan pengembangan destinasi yang berkelanjutan dan branding pemasaran pariwisata yang marketable memudahkan dalam melakukan pengembangan promosi pariwisata. Outcame-nya meningkatnya daya saing pemasaran pariwisata Banten (superior market) serta tingginya minat kunjungan wisatawan ke Banten," kata Eneng Nurcahyati.