Jakarta (ANTARA) - Petenis Argentina Diego Schwartzman mematahkan harapan petenis Jerman Alexander Zverev untuk bisa menuju ke perempat final US Open setelah mengalahkannya dengan skor 3-6 6-2 6-4 6-3 di New York, Senin waktu setempat.
Kemenangan Schwartzman membuat petenis unggulan keenam asal Jerman itu semakin kecewa karena gagal mencapai delapan besar pertamanya pada turnamen Grand Slam.
Schwartzman tidak berada di court selama lebih dari dua jam dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya, namun unggulan ke-20 itu sejauh ini adalah pemain yang tampil segar di hari yang hujan di Flushing Meadows, New York.
Zverev yang telah melewati hingga empat set pertandingan atau lebih itu kalah dalam waktu tiga jam setelah melakukan 17 double faults.
Kesalahan fatal terjadi pada set keempat di mana Schwartzman unggul 4-2, namun Zverev masih tetap berjuang melanjutkan pertandingan hingga akhirnya ia dikenai penalti poin karena mengarahkan kekesalannya di kotaknya.
Pemain berusia 22 tahun itu sebelumnya telah diperingatkan karena melempar bola ke kerumunan.
Schwartzman yang melaju ke putaran keempat tanpa menjatuhkan satu set pun melihat bahwa pertandingan berakhir cepat saat Zverev memenangi set pembuka meskipun melakukan enam kesalahan.
Petenis Argentina itu dengan cerdik melakukan break di awal dengan skor 2-0 sehingga membuat Zverev tampil mendominasi dalam servis pada set pertama.
Permainan di set kedua pun dilakukannya sama dengan Schwartzman mengambil jeda di awal, namun kali ini ia tidak menyia-nyiakan kemampuannya untuk meraih skor dan mematahkan servis pemain Jerman itu.
Zverev melakukan break pertama pada set ketiga, namun Schwartzman memilih untuk melakukan break di akhir untuk mematahkan servis 5-4 dan memimpin pertandingan.
Zverev yang dianggap sebagai talenta baru yang muncul bahkan potensi ancaman bagi Federer, Nadal, dan Djokovic telah gagal memenuhi harapan untuk bisa melampaui hingga perempat final turnamen Grand Slam.
Sementara itu, bagi Schwartzman, kemenangannya merupakan yang keenam kalinya dalam 28 pertandingan menghadapi lawan-lawannya yang berada di peringkat 10 besar. Ini adalah ketiga kalinya ia berhasil lolos menuju delapan besar dalam sebuah turnamen besar.
Kemenangan Schwartzman membuat petenis unggulan keenam asal Jerman itu semakin kecewa karena gagal mencapai delapan besar pertamanya pada turnamen Grand Slam.
Schwartzman tidak berada di court selama lebih dari dua jam dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya, namun unggulan ke-20 itu sejauh ini adalah pemain yang tampil segar di hari yang hujan di Flushing Meadows, New York.
Zverev yang telah melewati hingga empat set pertandingan atau lebih itu kalah dalam waktu tiga jam setelah melakukan 17 double faults.
Kesalahan fatal terjadi pada set keempat di mana Schwartzman unggul 4-2, namun Zverev masih tetap berjuang melanjutkan pertandingan hingga akhirnya ia dikenai penalti poin karena mengarahkan kekesalannya di kotaknya.
Pemain berusia 22 tahun itu sebelumnya telah diperingatkan karena melempar bola ke kerumunan.
Schwartzman yang melaju ke putaran keempat tanpa menjatuhkan satu set pun melihat bahwa pertandingan berakhir cepat saat Zverev memenangi set pembuka meskipun melakukan enam kesalahan.
Petenis Argentina itu dengan cerdik melakukan break di awal dengan skor 2-0 sehingga membuat Zverev tampil mendominasi dalam servis pada set pertama.
Permainan di set kedua pun dilakukannya sama dengan Schwartzman mengambil jeda di awal, namun kali ini ia tidak menyia-nyiakan kemampuannya untuk meraih skor dan mematahkan servis pemain Jerman itu.
Zverev melakukan break pertama pada set ketiga, namun Schwartzman memilih untuk melakukan break di akhir untuk mematahkan servis 5-4 dan memimpin pertandingan.
Zverev yang dianggap sebagai talenta baru yang muncul bahkan potensi ancaman bagi Federer, Nadal, dan Djokovic telah gagal memenuhi harapan untuk bisa melampaui hingga perempat final turnamen Grand Slam.
Sementara itu, bagi Schwartzman, kemenangannya merupakan yang keenam kalinya dalam 28 pertandingan menghadapi lawan-lawannya yang berada di peringkat 10 besar. Ini adalah ketiga kalinya ia berhasil lolos menuju delapan besar dalam sebuah turnamen besar.