Benghazi (ANTARA) - Libya kembali mengoperasikan bandara udaranya di kota utama Sebha di bagian selatan negara itu, yang ditutup sejak Januari 2014 karena masalah keamanan, menurut keterangan penduduk.

Mereka menyebutkan penerbangan komersial mendarat dari kota utama Benghazi di wilayah timur.



Libya Selatan diselimuti rasa ketidakamanan dan kerusuhan yang lebih parah dibanding negara Afrika Utara lainnya sejak Muammar Gaddafi digulingkan pada 2011, kendati keamanan di Sebha lebih kondusif daripada di daerah lain di kawasan miskin tersebut.

Di Kota Murzuq sebelah barat Sebha, sedikitnya 90 orang tewas dan 6.500 orang lainnya terlantar sejak pertempuran antar suku yang berbeda meletus pada Agustus, menurut PBB.



Sumber: Reuters

Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024