Bandarlampung (ANTARA) - Sejumlah pengemudi pengguna kendaraan pribadi maupun kendaraan besar berharap kepada Presiden RI Joko Widodo secepatnya meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) SP5 Terbanggi Besar-Pematang Panggang.

"Secepatnyalah biar memangkas waktu juga kalau lewat tol," kata salah satu pengemudi kendaraan pribadi, Dani, di Mesuji, Minggu.

Selain bisa memangkas waktu, menurutnya, melalui jalan tol juga bisa menghindari kemacetan sepanjang Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Lampung mulai dari Terbanggi Besar, Lampung Tengah hingga Kabupaten Mesuji.

Selain itu, juga bisa menghindari pungutan liar oleh sejumlah oknum pada setiap persimpangan jalan dengan modus mengatur arus lalu lintas. "Macetnya iya, belum lagi bayar mel setiap persimpangan," kata dia pula.

Hal serupa diungkapkan Supardi, pengemudi kendaraan besar, berharap kepada Presiden Jokowi agar secepatnya JTTS ruas Mesuji dibuka dan bisa dilalui oleh pengguna kendaraan umumnya.

"Saya biasa lewat tol, apalagi memang sudah ada jatah uang dari perusahaan saya. Cuma tol Mesuji masih ditutup, sehingga terpaksa lewat jalan lintas," kata sopir pengangkut terigu itu lagi.

Dia mengaku setiap melintasi persimpangan jalan lintas dirinya harus mengeluarkan uang sebesar Rp5.000 untuk membayar pak ogah atau pengatur jalan setempat.

"Kalau itu mah tidak kaget, pasti bayar. Kadang mereka juga maksa mintanya. Jadi ngasih Rp2.000 sampai Rp5.000," kata dia lagi.

Pintu ruas JTTS mulai dari Terbanggi Besar hingga Mesuji di Provinsi Lampung sementara ini masih belum bisa dilalui karena menunggu peresmian oleh Presiden RI Joko Widodo.

Rencananya, Presiden Jokowi akan meresmikan JTTS SP5 Mesuji yang menghubungkan Pematang Panggang, Sumatera Selatan ke wilayah Lampung itu pada Agustus 2019 mendatang.

Sampai dengan saat ini sepanjang jalan tol di Mesuji hingga zona SDA92 baru tersedia fasilitas berupa masjid untuk pengguna jalan tol. Sedangkan fasilitas pendukung lainnya seperti rest area, halaman parkir, dan lainnya masih dalam proses pengerjaan.

Pewarta : Damiri
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024