Tunis (ANTARA) - Sejumlah jasad lagi ditemukan dari kapal migran yang tenggelam di lepas pantai Tunisia pekan lalu, menambah jumlah kematian resmi menjadi 72 dalam bencana yang dikhawatirkan menewaskan lebih dari 80 orang, demikian Bulan Sabit Merah Tunisia, Jumat.
Kapal tersebut terbalik setelah berangkat dari negara tetangga Libya menuju Eropa. Empat korban berhasil diselamatkan, yang mengatakan kepada patroli pantai bahwa kapal penuh sesak itu mengangkut sekitar 86 orang.
Pantai Libya barat merupakan salah satu titik keberangkatan utama bagi migran Afrika yang berharap dapat tiba di Eropa.
Proyek Migran yang Hilang dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memperkirakan 682 migran tewas di Laut Mediterania sepanjang 2019 ini.
Ribuan migran tewas selama beberapa tahun belakangan meski jumlah tahun ini lebih rendah sebagian berkat upaya dukungan Eropa untuk menghentikan penyelundupan manusia dari Libya.
Sumber: Reuters
Kapal tersebut terbalik setelah berangkat dari negara tetangga Libya menuju Eropa. Empat korban berhasil diselamatkan, yang mengatakan kepada patroli pantai bahwa kapal penuh sesak itu mengangkut sekitar 86 orang.
Pantai Libya barat merupakan salah satu titik keberangkatan utama bagi migran Afrika yang berharap dapat tiba di Eropa.
Proyek Migran yang Hilang dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memperkirakan 682 migran tewas di Laut Mediterania sepanjang 2019 ini.
Ribuan migran tewas selama beberapa tahun belakangan meski jumlah tahun ini lebih rendah sebagian berkat upaya dukungan Eropa untuk menghentikan penyelundupan manusia dari Libya.
Sumber: Reuters