Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Darat kembali akan melaksanakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang ke-105 di 50 kabupaten/kota se-Indonesia pada 10 Juli 2019, yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat Rapat Koordinasi Teknis TMMD ke-105 Tahun 2019 di Mabes TNI AD di Jakarta, Kamis (20/6), mengatakan program yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial dan pemerintah daerah itu akan dilaksanakan selama 30 hari.
"Setiap titik atau satgas kami memiliki 150 personel. Biaya didukung oleh TNI, sehingga tidak mengganggu anggaran daerah untuk infrastruktur maupun fasilitas sosial," kata KSAD.
Jenderal bintang empat ini berharap kegiatan TMMD itu nantinya bisa menjadi stimulan untuk menggerakkan perekonomian di sejumlah daerah di Indonesia.
Dalam kegiatan TMMD nanti, kata Andika, sejumlah pembangunan fisik dilakukan berdasarkan kebutuhan dari masing-masing daerah.
"Konkretnya biasanya banyak pembangunan fisik. Saluran irigasi, jalan, rehabilitasi rumah tidak layak huni, sekolah. Jadi itulah bentuk-bentuk konkretnya. Sambil berjalan juga ada hal-hal yang berkaitan dengan non fisik yang dilakukan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Andika menambahkan, kegiatan TMMD juga mampu mengantisipasi paham-paham radikalisme yang dapat mempengaruhi masyarakat. Lantaran dalam TMMD juga dilakukan penyuluhan-penyuluhan tentang wawasan kebangsaan.
Sementara itu, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini kerja sama dengan TNI AD melalui TMMD mampu mempercepat penanganan masalah-masalah sosial terutama di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia.
"Kami sangat mendukung TMMD karena kami percaya bisa memberikan manfaat membawa percepatan program-program di Kementerian Sosial," kata Mensos.
Menurut Agus, terkait TMMD yang dilaksanakan di 50 titik diharapkan bisa dilaksanakan di daerah 3T yang aksesnya sangat sulit dan sering menjadi kendala bagi Kemensos untuk menjangkau daerah-daerah tersebut.
"Kami percaya TNI mempunyai kapasitas terutama terkait fasilitas, infrastruktur maupun mobilitas untuk mencapai wilayah 3T," katanya.
Dengan kemampuan TNI terutama TNI AD tersebut maka sinergi program-program di Kemensos bisa ditingkatkan.
"Kita sama-sama memerangi kemiskinan, memeratakan pembangunan dan menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di masyarakat," kata Agus menambahkan.
TMMD merupakan program terpadu antara TNI dengan Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Daerah serta komponen masyarakat untuk mendukung program pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan.
Baca juga: Wali Kota : TMMD bangkitkan budaya gotong royong.
Baca juga: Bupati Waykanan Buka TMMD tingkat Kabupaten Waykanan
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat Rapat Koordinasi Teknis TMMD ke-105 Tahun 2019 di Mabes TNI AD di Jakarta, Kamis (20/6), mengatakan program yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial dan pemerintah daerah itu akan dilaksanakan selama 30 hari.
"Setiap titik atau satgas kami memiliki 150 personel. Biaya didukung oleh TNI, sehingga tidak mengganggu anggaran daerah untuk infrastruktur maupun fasilitas sosial," kata KSAD.
Jenderal bintang empat ini berharap kegiatan TMMD itu nantinya bisa menjadi stimulan untuk menggerakkan perekonomian di sejumlah daerah di Indonesia.
Dalam kegiatan TMMD nanti, kata Andika, sejumlah pembangunan fisik dilakukan berdasarkan kebutuhan dari masing-masing daerah.
"Konkretnya biasanya banyak pembangunan fisik. Saluran irigasi, jalan, rehabilitasi rumah tidak layak huni, sekolah. Jadi itulah bentuk-bentuk konkretnya. Sambil berjalan juga ada hal-hal yang berkaitan dengan non fisik yang dilakukan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Andika menambahkan, kegiatan TMMD juga mampu mengantisipasi paham-paham radikalisme yang dapat mempengaruhi masyarakat. Lantaran dalam TMMD juga dilakukan penyuluhan-penyuluhan tentang wawasan kebangsaan.
Sementara itu, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini kerja sama dengan TNI AD melalui TMMD mampu mempercepat penanganan masalah-masalah sosial terutama di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia.
"Kami sangat mendukung TMMD karena kami percaya bisa memberikan manfaat membawa percepatan program-program di Kementerian Sosial," kata Mensos.
Menurut Agus, terkait TMMD yang dilaksanakan di 50 titik diharapkan bisa dilaksanakan di daerah 3T yang aksesnya sangat sulit dan sering menjadi kendala bagi Kemensos untuk menjangkau daerah-daerah tersebut.
"Kami percaya TNI mempunyai kapasitas terutama terkait fasilitas, infrastruktur maupun mobilitas untuk mencapai wilayah 3T," katanya.
Dengan kemampuan TNI terutama TNI AD tersebut maka sinergi program-program di Kemensos bisa ditingkatkan.
"Kita sama-sama memerangi kemiskinan, memeratakan pembangunan dan menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di masyarakat," kata Agus menambahkan.
TMMD merupakan program terpadu antara TNI dengan Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Daerah serta komponen masyarakat untuk mendukung program pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan.
Baca juga: Wali Kota : TMMD bangkitkan budaya gotong royong.
Baca juga: Bupati Waykanan Buka TMMD tingkat Kabupaten Waykanan