Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Pemerintah Kota Bandarlampung melakukan pemeriksaan terkait kematian mendadak puluhan unggas milik warga Kelurahan Campang Raya, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandarlampung.
"Pada Selasa kemarin kita sudah turunkan tim ke lokasi untuk pemeriksaan," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Bandarlampung Agustini, di Bandarlampung, Rabu.
Ia menjelaskan pengecekan untuk memastikan unggas - unggas yang mati milik warga tersebut terjangkit virus flu burung atau tidak.
Menurutnya, setelah dilakukan pemeriksaan dengan tes Kit oleh tim di lapangan, unggas yang mati secara mendadak tersebut diduga positif terjangkit H5NI.
Kemudian, lanjut Agustini untuk kepastian terjangkit H5N1 bangkai unggas tersebut sudah dibawa ke laboratorium veteriner.
Agustini mengimbau kepada warga setempat untuk langsung mengubur atau membakar ayam ataupun unggas mereka yang mati secara mendadak agar meminimalkan penyebaran H5NI.
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan pembinaan cara beternak yang baik (good farming) dan penanganan bio security yang baik dan mengkarantina unggas dilokasi.
"Warga juga harus menseterilkan kandang - kandang dengan antiseptik, dan dijaga kebersihannya," kata Agustini.
Sebab lanjut dia, ditakutkan apabila tidak memperhatikan kebersihan kandang dan diseterilkan, penyebaran virus ini akan bertambah luas, karena penyebarannya dapat dari darah maupun udara.
"Pada Selasa kemarin kita sudah turunkan tim ke lokasi untuk pemeriksaan," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Bandarlampung Agustini, di Bandarlampung, Rabu.
Ia menjelaskan pengecekan untuk memastikan unggas - unggas yang mati milik warga tersebut terjangkit virus flu burung atau tidak.
Menurutnya, setelah dilakukan pemeriksaan dengan tes Kit oleh tim di lapangan, unggas yang mati secara mendadak tersebut diduga positif terjangkit H5NI.
Kemudian, lanjut Agustini untuk kepastian terjangkit H5N1 bangkai unggas tersebut sudah dibawa ke laboratorium veteriner.
Agustini mengimbau kepada warga setempat untuk langsung mengubur atau membakar ayam ataupun unggas mereka yang mati secara mendadak agar meminimalkan penyebaran H5NI.
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan pembinaan cara beternak yang baik (good farming) dan penanganan bio security yang baik dan mengkarantina unggas dilokasi.
"Warga juga harus menseterilkan kandang - kandang dengan antiseptik, dan dijaga kebersihannya," kata Agustini.
Sebab lanjut dia, ditakutkan apabila tidak memperhatikan kebersihan kandang dan diseterilkan, penyebaran virus ini akan bertambah luas, karena penyebarannya dapat dari darah maupun udara.