Purwokerto (ANTARA Lampung) - Gaya hidup sehat dapat mengurangi faktor risiko diabetes, kata Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman dr Yudhi Wibowo, M.PH.
"Kurangi faktor risiko diabetes mellitus dengan pola hidup sehat dan pola diet yang sehat," katanya di Purwokerto, Selasa terkait Hari Diabetes Nasional yang diperingati setiap 14 November.
Selain itu, kata dia, untuk mengurangi faktor risiko diabetes, perlu olah raga rutin dan teratur, serta menghindari obesitas.
Sementara itu, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) diketahui bahwa telah terjadi peningkatan prevalensi diabetes di Indonesia dari 5,7 persen tahun 2007 menjadi 6,9 persen atau sekitar sekitar 9,1 juta pada tahun 2013.
Terkait hal tersebut, menurut dia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam rangka pengendalian penyakit tidak menular.
"Pemerintah harus terus mengedukasi masyarakat mengenai gejala, faktor risiko, komplikasi, pengobatan, dan informasi lainnya terkait diabetes, dan untuk mencegah diabetes," katanya.
Dokter layanan primer, kata dia, harus menjadi garda terdepan dalam mendeteksi secara dini komplikasi diabetes.
"Dan segera merujuk kepada ahlinya untuk mendapatkan penanganan," katanya.
Dia mengingatkan salah satu penyebab gagal ginjal adalah akibat komplikasi diabetes.
"Salah satu penyumbang terbesar gagal ginjal dan harus hemodialisis adalah akibat komplikasi DM, yaitu nefropati diabetik, yakni sebesar 80 hingga 90 persen. Padahal hemodialisis rutin bisa dua kali perminggu dan sangat membebani anggaran BPJS," katanya.
Karena itu, dia mendorong masyarakat untuk bersama-sama menerapkan gaya hidup sehat guna mengurangi risiko diabetes.
ANTARA