Jakarta (ANTARA Lampung) - Objek wisata di Indonesia harus terintegrasi dengan angkutan transportasi umum agar dapat memudahkan pelancong menuju kawasan wisata, kata pengamat transportasi Djoko Setijawarno.

"Artinya, setiap obyek wisata sudah harus diikuti dengan layanan transportasi umum yang terjadwal," kata Djoko dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu (17/1).

Djoko menilai layanan transportasi publik ke destinasi wisata Indonesia terlebih yang menjadi favorit bisa menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan target 20 juta wisatawan yang dicanangkan pemerintah pada 2019.

Ia berpendapat objek wisata di Indonesia saat ini masih sulit terjangkau layanan transportasi atau angkutan umum yang mengantarkan tepat sampai destinasi.

Kebanyakan para wisatawan memerlukan kendaraan pribadi untuk menuju sebagian besar objek wisata yang ada di Indonesia.

Ia juga menilai bahwa sarana untuk menjangkau obyek wisata bukan hanya dengan pembangunan jalan atau tol.

"Kepala daerah masih keliru memaknai destinasi wisata agar ramai dikunjungi harus disertai bangun tol," jelas Djoko.

Ia mencontohkan kawasan wisata Candi Borobudur yang menjadi destinasi wisata internasional tidak menyediakan halte bus dengan layanan bus umum yang terjadwal.

"Ke Borobudur semua pengunjung wajib bawa kendaraan sendiri, baik pribadi maupun bersama," kata dia.
 

Pewarta : Aditya Ramadhan
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024